FTP Universitas Semarang (USM) Siapkan Kurikulum Berbasis IT
Kegiatan ini diikuti 42 peserta dari berrbagai kalangan, di antaranya dosen, stakeholders, alumni, dan perwakilan mahasiswa.
SEMARANG - Fakultas Teknologi Hasil Pertanian (FTP) Universitas Semarang (USM) menggelar Lokakarya Kurikulum 2018 di Gedung B lantai 2 USM (2/8/2018).
Kegiatan ini diikuti 42 peserta dari berrbagai kalangan, di antaranya dosen, stakeholders (Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan, Indofood, Kasaratama), alumni, dan perwakilan mahasiswa.
Lokakarya dibuka Wakil Rektor II USM Dr Sri Budi Wahjuningsih.
Dua narasumber ahli didatangkan memberikan paparan terkait kurikulum 2018.
Masing-masing Dr Muhammad Nur Cahyanto, ketua Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Prof Dr V Priyo Bintoro Guru Besar Laboratorium Rekayasa Pangan dan Hasil Pertanian Undip.
Dalam sambutannya, Sri Budi menyampaikan bahwa pada akhir Juli lalu dari BANPT telah meluncurkan instrumen akreditasi program studi yang mengacu pada revolusi 4.0.
Kurikulum saat ini lebih ditekankan pada output dan outcome, alumni lulusan seberapa dipakai oleh industri.
Kemudian apakah alumni bisa memberikan nilai positif bagi pengguna atau tidak sehingga hal ini menjadi sangat penting bagi akreditasi.
Berarti kurikulum yang digunakan ke depan harus sesuai dengan kebutuhan pasar.
“Sekarang industri pangan juga sudah berkembang begitu luas. Untuk itu peran praktisi juga menjadi sangat penting. Jadi nanti di dalam kurikulum itu ada satu atau dua tatap muka dengan praktisi untuk mengisi sehingga menambah pengetahuan mahasiswa. Karena memang praktisi dengan dosen dari sisi aplikasinya berbeda,” paparnya dalam rilis kepada Tribunjateng.com.
Prof V Priyo Bintoro menyampaikan bahwa dalam sistem pendidikan tinggi, kurikulum bukan segala-galanya, hanya sebagian kecil.
Kurikulum berangkat dari profiling yang dibutuhkan di dunia pasar kerja sehingga disusun dalam bentuk kurikulum.
Dr Muhammad Nur Cahyanto menambahkan bahwa lulusan harus mempelajari 42 learning outcome, yang harus dipastikan adalah seluruh learning outcome itu ada di mata kuliah.
“Kurikulum tentang Teknologi Pertanian harus memenuhi persyaratan PATPI. Yuntutan PATPI sekarang ringan yaitu pencapaian learning outcome,” tegasnya.
Dekan FTP USM Ir Haslina Msi mengaku dalam penyusunan kurikulum baru ini terdapat beberapa hal yang perlu ditinjau kembali untuk menghasilkan lulusan yang berkompetensi.