Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Siapa Alti Firmansyah, Komikus Indonesia yang Mendunia, Inilah Kiprahnya

Keragaman etnis dan gender sungguh terasa di ajang tahunan Comic Con International 2018 yang merupakan pameran komik dan hiburan multimedia

instagram

“Biasanya berupa sketch dan thumbnail, kemudian begitu layout panelnya di-approve oleh writer dan editor, layout itu kemudian di tinta dan dirapikan. Proses keduanya ini bisa manual maupun digital. Tapi dalam hal ini, aku lebih banyak kerja secara digital,” papar lulusan tahun 2005 ini.

Pada tahun 2014 saat Alti masih bekerja dengan salah satu studio komik di Indonesia, ia mengikuti acara Comic Con lokal dan bertemu dengan pencari bakat dari perusahaan Marvel yang tengah berada di Indonesia.

“Alhamdulillah kepilih salah satunya saya. Nah, dari situ dapat proyek, masih lanjut sampai sekarang, Alhamdulillah,” cerita perempuan yang hobi olah raga dan menggambar ini.

Di bawah naungan Marvel, Alti juga ikut terlibat dalam penggarapan komik “X-Men ’92,” “The Unbelievable Gwenpool,” “Thor VS Hulk,” dan serial komik “Marvel Rising.”

Berkolaborasi dengan komikus yang tinggal di benua yang berbeda bukanlah masalah bagi Alti. Perbedaan waktu dapat teratasi dengan baik. Komunikasi pun dilakukan melalui e-mail.

“Dari pas awal aku kerjasama sama Sam sebenarnya enggak ada masalah sama komunikasi,” ujar perempuan kelahiran tahun 1983 ini.

“Misalnya dia balas jam 12 malam, saya masih bangun. Kecuali dia balas jam 3 pagi, baru mungkin saya bangunnya jam 9-10 pagi gitu,” tambahnya.

Salah satu tantangan yang ia hadapi sebagai komikus adalah ketika ia harus menuangkan cerita yang rumit dari sang penulis, ke dalam bentuk gambar.

“Tapi kadang-kadang writer atau editor suka menyediakan link atau referensi gambar yang sekiranya sulit ditemukan atau image tertentu yang mereka maksudkan,” jelas alumni SMUN 6 angkatan 2001 ini.

Kepada teman-teman yang ingin terjun ke dunia komik seperti dirinya, Alti berpesan untuk tetap semangat dalam berlatih dan mencari referensi, serta memperhatikan tingkah laku.

“Jaga komunikasi dan attitude dalam bekerjasama, karena dunia industry (komik) itu tidak kerja sendirian. Jadi we’ll always work as a team. Jadi attitude yang harus dijaga sebenarnya,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved