Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Idul Adha 2018

Masih Adakah Sapi Sampah di Kabupaten Tegal?

Keberadaan sapi di lokasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) menjadi kekhawatiran tersendiri menjelang Iduladha 2018.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: iswidodo
tribunjateng/dok
sapi sapi menjelang hari raya Idul Adha. Peternakan sapi ini dinyatakan sehat saat pengecekan oleh dinas pertanian peternakan 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Keberadaan sapi di lokasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) menjadi kekhawatiran tersendiri menjelang Iduladha 2018.

Sapi yang dibiarkan bebas mencari makanan di tumpukan sampah itu ditakutkan mengandung zat berbahaya saat dagingnya dimakan untuk hewan sembelihan kurban.

Beberapa tahun yang lalu, di Kabupaten Tegal masih banyak sapi sampah. Bagaimana saat ini?

"Dua tahun yang lalu memang ada. Namun saat ini sudah tidak ada karena peternak sudah sadar akan kebersihan hewan ternak," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Tegal, Siswandi, Jumat (17/8/2018).

Ia mengakui masih ada sapi yang diumbar di dekat tempat pembuangan sampah di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

Namun, kata dia, sapi-sapi tersebut hanya diumbar dan tidak mencari makan sampah.

"Itu bukan sapi sampah. Hanya saja kandangnya berdekatan dengan tumpukan sampah, namun sampah tidak dijadikan pakan," ujarnya.

Menurutnya, aspek kebiasaan peternak yang suka mengumbar jadi faktor utamanya.

Kebiasaan mengumbar peternak biasanya tergantung kondisi lingkungan sekitar.

Ia menyebut seperti lingkungan di Kecamatan Margasari yang banyak hutan jati. Sehingga, peternak sapi pun memilih mengumbar sapi di dalam hutan jati tersebut.

"Namun, untuk di tumpukan sampah atau TPA sudah tidak ada lagi sapi yang diumbar. Kami sering ke desa- desa untuk mengecek kesehatan hewan ternak," tuturnya.

Pihaknya pun sering melakukan sosialisasi agar hewan ternak sapi tidak diumbar mencari makan di tumpukan sampah.

Siswandi menjelaskan, sapi sampah sebenarnya efeknya cukup berbahaya bagi kesehatan. Yakni cacing hati yang dapat menular ke manusia.

Meskipun sudah rutin diobati, kata dia, cacing hati tetap membekas di tubuh hewan ternak. Yakni dengan timbulnya lubang di usus sapi.

Ia menambahkan, menjelang Iduladha, DKPP juga sudah melakukan pemeriksaan kesehatan di peternak besar di Lumingser Kecamatan Adiwerna dan di Rodjo Tater Desa Bogares Kidul, Kecamatan Pangkah. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved