Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Idul Adha 2018

Idul Adha, Pedagang Sapi di Kendal Ini Alami Penurunan Penjualan Hingga 70 Persen

Pada Idul Adha 1439 H ini pedagang ternak sapi di Desa Lanji, Kecamatan Patebon Kendal mengalami penurunan drastis penjualannya

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Dhian Adi Putranto
Pedagang ternak sapi tengah memberikan makan ternaknya. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dhian Adi Putranto

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pada hari raya Idul Adha, biasanya para pedagang ternak Sapi di Kendal mengalami lonjakan pembelian dagangan mereka. Namun berbeda pada hari raya Idul Adha tahun ini.

Pada Idul Adha 1439 H ini pedagang ternak sapi di Desa Lanji, Kecamatan Patebon Kendal mengalami penurunan drastis penjualannya.

Hal itu yang dialami Lehman, seorang pedagang sapi. Stok sapinya dari sapi lokal, Simental dan Limosin masih melimpah karena sepinya pembeli yang hendak membeli sapi di tempatnya.

Dibandingkan tahun sebelumnya, penjualan ternak sapinya mengalami penuruan yang drastis. Yakni sekitar 70 persen penurunan penjualan ternak sapi dibandingkan penjualan tahun ini.

"Tahun sebelumnya penjualan sapi mencapai 80 ekor sapi. Namun tahun ini malah anjlok menjadi 25 ekor saja," terangnya saat dijumpai Tribun Jateng, Selasa (21/8/2018).

Ia menjelaskan penuruan itu dikarenakan banyaknya calo atau makelar hewan kurban sapi dan kambing yang mengakomodir pembelian sapi dan kambing di tiap masjid-masjid dan perorangan. 

"Si Calo biasanya mengambil keuntungan sebesar satu hingga tiga juta per ekornya, terus mengambil ternak tidak di pedagang Kendal malah dari daerah lainnya, padahal kalau membeli sendiri tanpa calo bisa lebih hemat dan lebih yakin," terangnya

Dirinya pun juga sudah memberikan makan sapinya agar terlihat gemuk sehingga menarik para pembeli untuk membeli sapi kepadanya. Ia menjualnya pun dengan harga yang sama dengan pasarannya namun belum mendongkrak penjualannya.

"Yang terendah sendiri yakni 15 juta dengan usia 1 sampai 2 tahun, harga yang paling tinggi 35 juta dengan umur 6 tahun dan berat 700 kg," tambahnya.

Bahkan dirinya pun juga menyediakan fasilitas antar hingga fasilitas pemeliharaan dan penitipan hewan kurban hingga hari raya idul adha tiba.

Seorang pembeli yang saat itu ditemui Tribun Jateng, Iswahyudi menjelaskan dirinya memang membeli langsung ke pedagang ternak sapi pasalnya dirinya bisa melihat langsung hewan kurban yang ia beli dibandingkan membeli di calo.

"Kalau di pedagang bisa sekalian tawar-menawar, bisa memilih hewan yang akan dikurbankan secara langsung sehingga saat tidak menimbulkan kekecewaan karena hewan kurbannya pilih langsung," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved