Sang Ayah Emosional Tiap Ingat Kejadian Terpotongnya Alat Vital Anaknya, Begini Kondisi Sang Anak
Dikatakan Ks, Kepala Desa, saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, keluarga korban sangat marah terhadap mantri yang melakukan khitan
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
"Setelah ujung alat vital anak saya terpotong, petugas khitan mencari potongan tersebut. Namun, mantri itu tidak kunjung menemukan bagian yang terpotong," katanya.
Karena merasa curiga, TH yang mendampingi korban, mencoba mengambil potongan kulit yang berada di atas tas milik sang mantri.
"Dari potongan itu, saya menemukan bagian alat vital anak saya, dan langsung kami bawa ke RSI PKH Muhammadiyah Pekajangan karena mengalami pendarahan," terangnya.
Baca: TAHUKAH ANDA? Ternyata Tak Semua Atlet Berprestasi di Asian Games Bisa Lolos Jadi PNS
Sementara itu, AKP Agung Ariyanto, Kasatreskrim Polres Pekalongan saat dikonfirmasi mengatakan saksi-saksi sudah diperiksa, namun belum ada penetapan tersangka.
"Saksi-saksi yang dimintai keterangan terdiri dari dua saksi yakni ayah korban maupun keluarga lainnya serta mantri yang merupakan pelaku atau terlapor. Informasi yang kami dapat dari keterangan para saksi, kejadian di rumah korban. Saat proses khitan, korban menangis kesakitan," katanya.
AKP Agung menambahkan, pihak kepolisian menerima laporan sudah selisih beberapa hari.
“Kami menerima laporan dari kepala desa setempat. Saat ini kami masih mendalami keterangan dari para saksi-saksi dan terlapor," katanya.
Baca: Momen Valentino Rossi Kembali Tolak Tawaran Jabat Tangan Marc Marquez
Selain melakukan pemeriksaan pada saksi-saksi, petugas juga telah mengamankan barang bukti dari BR, berupa 1 buah alat potong elektric cautery, 8 buah ujung pemotong, 5 butir grafadun paracetamol 500mg, 5 butir akeron chkorphenamine maleate 4 mg, 5 butir trihydeate ph chaine, 1 buah spet BD-3ml, dan 1 buah tas selempang.
Terkait kondisi korban yang sedang dirawat di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, pihak RSI belum bisa memberi jawaban.
Karena saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, hingga kini pihak rumah sakit belum memberikan jawaban atas kondisi korban dugaan malapraktek tersebut.
Di sisi lain, kejadian malang yang menimpa bocah di Pekalongan itu juga pernah dirasakan oleh dua bocah di Tanah Air.
1. Kejadian di Sumatera Selatan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur berinisial D, dilaporkan ke polisi karena diduga lalai saat mengkhitan alat vital seorang anak berusia 9 tahun berinisial Dw.
Menurut informasi di lapangan, kejadian, pada, Rabu (9/11/2016), pagi di rumah korban di Baturaja, OKU, Sumatera Selatan.
Diduga lalai, sehingga mengakibatkan kepala kemaluan korban terpotong.