Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Yayasan Alumni Teknik Elektro Undip Memberi Apresiasi Mahasiswanya yang Berprestasi

Melihat hasil karya mahasiswa Departemen Teknik Elektro Undip sejatinya cukup menarik dan inovatif

Penulis: hermawan Endra | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Hermawan Endra
Yayasan Alumni Teknik Elektro Undip Memberi Apresiasi Mahasiswanya yang Berprestasi 

Laporan wartawan Tribun Jateng, Hermawan Endra Wijonarko

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Yayasan Alumni Teknik Elektro Universitas Dipengoro (Undip Semarang) memberikan apresiasi kepada mahasiswa berprestasi. Ada lima tim yang diberikan penghargaan, antara lain Kombat, Atomp, Hitler, Jemurtis, dan Andromeda.

Bentuk apresiasi berapa uang pembinaan masing-masing Rp1 juta. Seremoni penyerahaan dilakukan, Rabu (12/9) di lantai tiga Teknik Elektro Undip dihadiri oleh perwakilan tim serta jajaran pengurus departemen dan yayasan alumni.

Sekretaris Departemen Teknik Elektro Undip, Achmad Hidayatno ST MT mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa karena sudah mengharumkan nama Teknik Elektro Undip, harapannya perhatian dari Universitas dan Fakultas mampu membangkitkan gairah adik kelas dan ada regenerasi untuk mengikuti kompetisi.

Ketua Yayasan Alumni Teknik Elektro, Dr Supari Priambodo berpesan agar para mahasiswa meningkatkan prestasinya dan membawa nama baik almamater. Pihaknya akan ikut memberikan apresiasi terhadap prestasi mahasiswa.

Seperti dalam acara kali ini, mahasiswa yang lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2018 mendapatkan uang pembinaan masing-masing Rp1 juta. Jika menang di tingkat Pimnas mendapatkan tambahan Rp 4 juta.

Namun ketiga tim yakni Hitler, Jemurtis, dan Andromeda yang maju dalam ajang Pimnas belum berkesempatan meraih juara. Sementara, Kombat dan Atomp mendapat mendali emas dalam kompetisi masing-masing di Jepang dan Rusia.

Melihat hasil karya mahasiswa Departemen Teknik Elektro Undip sejatinya cukup menarik dan inovatif.

Karya dari Tim KOMBAT (Koagulasielektrolik dan Ozonasi Limbah Batik) misalnya, membuat sebuah alat pengolah limbah batik portable yang murah dan mudah digunakan oleh pelaku usaha home industri batik di Kota Pekalongan.

Tim Kombat bernggota Bimo Bagaskoro, Muhammad Alvin Ridho, Road Baladi Alkomar, Wirda Nabilla Safitri, dan Monica Yulfarida. Merek mendapat penghargaan Gold Medal dalam Japan Design Idea and Invention Expo (JDIE) 2018 di kategori Machines and Equipment yg diselenggarakan di Tokyo Big Sight pada tanggal 4-5 Agustus 2018.

Sedangkan tim ATOMP(Automatic Transparent Tree of Membran Photocatalyst), membuat sebuah pohon buatan yang dapat mengkonversi CO2 (karbon dioksida) menjadi energi dan O2(Oksigen).

Konversi tersebut menggunakan teknologi plasma, sensor carbon dan sensor gas digunakan untuk mendeteksi kadar karbon di udara, kemudian karbon yang berlebih akan diserap menggunakan kipas dan dipisahkan menggunakan nanomembran untuk membedakan udara bebas lain dengan carbon dioksida, selanjutnya dikonversi menjadi oksigen dan dibuang ke udara.

Tim atomp mendapat penghargaan Gold Medal dalam Moscow International Salon of Inventions and Innovative Technologies (Archimedes) 2018 di kategori Best Invention and Suntainable yg diselenggarakan di Miscow pada tanggal 5-8 April 2018.

Tim lain HITLER (Hybrid Triple Layer Key Sutter), membuat desain rumah kunci sepeda motor yang menggabungkan unsur mekanis dan elektrik untuk membuat sebuah rumah kunci yang dapat mencegah maling beraksi.

Kunci ini menggunakan selenoid, stepper, nfc dan relay yang didesain sedemikian rupa sehingga bisa diterapkan pada rumah kunci motor. Alat ini di desain dengan mempertimbangkan 2 modus pencurian paling umum di indonesia yaitu dengan cairan kimia dan kunci T yang bekerja dengan merusak rumah kunci sepeda motor.

Kemudian tim JEMURTIS (Jemuran Otomatis Berbasis Mikrokontroller ATMega 328 Dengan Memanfaatkan Energi Sinar Matahari). Jadi Jemurtis ini memiliki 4 sensor yang terdiri dari sensor cahaya, sensor hujan, sensor suhu dan kelembaban.

Keempat sensor saling terkait untuk membaca kondisi cuaca di sekitar jemuran, yang mana data tersebut akan dikirimkan ke mikrokontroler dan akan menggerakkan motor dc yang telah dikaitkan dengan jemuran.

Jemurtis juga dilengkapi dengan panel surya sebagai suplai daya listrik untuk semua komponen elektronikanya.

Terakhir Tim ANDROMEDA (Automatic Anti Illegal Drone/UAV), merupakan alat penembak drone ilegal secara otomatis dengan teknologi hibrid Radar, Radio signal jamming, dan Image Processing.

Ketika drone ilegal memasuki kawasan bebas drone seperti runaway bandara, maka Andromeda akan mendeteksi dengan radar kemudian dikonfirmasi oleh kamera.

Pengembangan Andromeda ke depan, dengan komponen spesifikasi militer, pengolahan citra dengan kamera thermal serta algoritma pendeteksian bentuk, rangkaian frequensi detector supaya dapat mendeteksi frekuensi drone siluman/mata mata, serta fitur Locating Pilot sehingga dapat mendeteksi lokasi Pilot drone ilegal tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved