Kasus Pembunuhan
Ini Hasil Autopsi Ninin yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di SK
Penyebab kematian Ayu Sinar Agustin seorang perempuan muda pemandu lagu diungkap oleh Kapolsek Semarang Barat Kompol Donny
Penulis: rival al manaf | Editor: iswidodo
Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penyebab kematian Ayu Sinar Agustin seorang perempuan muda pemandu lagu diungkap oleh Kapolsek Semarang Barat Kompol Donny Eko Listianto, Jumat (14/9/2018).
Sebelumnya, jasad perempuan yang tinggal di wisma Mr Classic, lokalisasi Sunan Kuning tersebut memang tidak menunjukkan adanya luka luar akibat penganiayaan.
"Ya semalam setelah dibawa ke RSUP dr Kariadi hasil pemeriksaan menunjukan dia meninggal akibat kehabisan oksigen," terang Kompol Donny saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Diduga, korban kehabisan oksigen karena dibekap pelaku.
Hingga kini, polisi masih mengembangkan pemeriksaan untuk mengungkap pelaku pembunuhan.
Jumlah saksi yang telah diperiksa juga telah bertambah dari yang sebelumnya empat orang diperiksa, kini sudah menjadi tujuh orang yang diperiksa.
"Ya mereka dari rekan korban, teman dekat, pengelola, sudah kami periksa, doakan saja pelakunya segera tertangkap," bebernya.
Sebelumnya diberitakan seorang wanita ditemukan meninggal di lokalisasi Sunan Kuning tepatnya wisma Mr Classic, Kamis (13/9/2018).
Seorang wanita yang bernama Ayu Sinar Agustin alias Asih atau Ninin (23) itu ditemukan meninggal di kamarnya tanpa mengenakan sehelai pakaian.
Tubuhnya hanya tertutup selimut. Bau solar juga tercium di kamar tersebut.
Sebelumnya, suasa berkabum nampak pada upacara pemakaman Ayu Sinar Agustin, alias Asih atay Ninin, Seorang Pemandu karaoke yang ditemukan tewas dengan kondisi telanjang di Wisma Mr Classic, lokalisasi Sunan Kuning, Semarang pada Kamis (13/9/2018) sore.
Wanita yang akrab disapa Ninin ini dimakamkan dikampung halamannya yakni desa Jamberarum, Patebon, Kendal pada Jumat (14/9/2018) siang.
Dalam pemakaman itu hampir seluruh warga desa ikut mengiringi keberangkatan pemakaman Ninin ke tempat peristirahatan terakhir.
Nampak juga orang tua Ninin, Nuriah merasa terpukul dengan kematian anaknya itu.
Nuriah mengaku dua hari sebelum ditemukan meninggal pada Kamis, dirinya sempat menerima telepon dari sang anak.
"Dirinya minta untuk dibelikan kado untuk ulang tahun dia, besok Selasa depan ulang tahunnya," ujarnya.
Ia tak menyangka bahwa permintaan untuk dibelikan kado merupakan permintaan terakhir dari anaknya. Ia mengaku bahwa dirinya tidak menaruh perasaan tidak enak atas kematian anaknya yang tragis.
"Setahu saya, Ninin berkerja di pabrik garmen di Semarang. Saya kaget kalau ternyata anak saya bekerja di lokalisasi," terang Nur.
Perasaan duka yang mendalam juga dirasakan oleh adik kembarnya Ninin, Ayu Sinar Agustina. Ia mengatakan kedekatan dirinya dengan kakaknya sangat erat sehingga kepergian kakaknya meninggalkan duka mendalam baginya.
"Kami saling memberikan kabar satu hari sebelum dirinya meninggal, ia menjanjikan akan membelikan chasing handphone untuk saya," terangnya.
Menurutnya kakaknya tidak ada masalah dengan orang lain terutama masalah dengan pria. Pasalnya kakaknya tidak pernah menceritakan masalah lain kepada dirinya.
Ia mengatakan bahwa kakaknya juga sempat akan melangsungkan pernikahan dengan seorang pria.
Namun pernikahan itu kandas karena sang pria meninggal dunia sebelum melangsungkan pernikahan. Bahkan kematian kakaknya juga meninggalkan seorang anak yang masih berusia 10 bulan. (*)