Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

GUNUNG SINDORO SUMBING TERBAKAR: Helikopter BNPB Tak Berani Terbang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah belum berhasil memadamkan kebakaran hutan di Gunung Sumbing dan Sindoro.

Tribunjateng.com/Khoirul Muzaki
Kesaksian Relawan di Gunung Sindoro, Berbekal Ranting dan Buat Parit untuk Padamkan Api 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah belum berhasil memadamkan kebakaran hutan di Gunung Sumbing dan Sindoro.

Helikopter pemadam kebakaran yang baru didatangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Jakarta tak bisa beroperasi.

"Heli tidak dapat beroperasi pada ketinggian 8.600 meter. Medan sulit dan pergerakan angin kencang," kata Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana di kantor gubernuran, Kota Semarang, Jumat (14/9).

Alternatif paling akhir, imbuh Sarwa, adalah mengerahkan bantuan dari pawang hujan. Hal tersebut sudah dilakukan di Wonosobo dan Magelang. Hasilnya, sudah terjadi gerimis.

Selain itu, Sarwa menuturkan pihaknya juga melanjutkan pemadaman secara manual. Salah satunya membuat kanal pembatas agar sebaran api tak meluas.

"Semoga di Temanggung juga diupayakan untuk mendatangkan pawang hujan, tetapi jangan terlalu deras. Supaya petani tembakau tidak merugi juga," imbuhnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan tim pemadaman kebakaran hutan masih mencari upaya lain. "Termasuk membuat kanal-kanal untuk membatasi pergerakan api dengan menggunakan seluruh peralatan yang ada," ujar Ganjar.

Dia menambahkan, pihak BNPB juga sedang menyiapkan helikopter pengganti dengan spesifikasi lebih mumpuni. Belum diketahui kapan datangnya.

"Mudah-mudahan besok (15/9)," kata dia.

Sementara Air Navigasi Cabang Semarang sebut asap kebakaran hutan di area Gunung Sindoro Sumbing tidak mengganggu penerbangan.

"Asapnya tidak sampai mengganggu penerbangan hanya mengganggu lingkungan," ujar Manager Operasional Airnav Semarang, Kelik Widjanarko, kemarin.

Kepala Statiun Meterologi Ahmad Yani Semarang, Nur Alim mengatakan dari pantauan satelit tidak menemukan titik spot di area kebakaran. Hal ini dikarenakan kebakaran dibawah satu hektar are tidak terpantau satelit. " Kejadian disana mungkin terbakarnya parsial-parsial," ujarnya.

Saat in seluruh basecamp pendakian di dua gunung itu telah ditutup sementara hingga batas waktu yang tak ditentukan.

Pengelola Basecamp Gunung Prau via Patakbanteng Misyadi memperkirakan, sebagian pendaki yang mengurungkan niat mendaki Gunung Sindoro maupun Sumbing kemungkinan beralih ke Gunung Prau. Pasalnya, lokasi Gunung Prau berdekatan dengan dua gunung itu.

"Saat ini jumlah pendaki di sini masih normal. Gak tahu sabtu-minggu nanti, karena kemungkinan yang mau ke Sindoro Sumbing dialihkan ke sini (Prau), karena di sana kan tutup,"katanya

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved