Gempa Donggala
Saat Gempa, Anthonius Selesaikan Tugas Atur Pesawat hingga Take Off
Saat Gempa, Anthonius Selesaikan Tugas Atur Pesawat hingga Take Off. Baru setelah itu dia lompat dari tower ATC
TRIBUNJATENG.COM - Gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter yang mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, Jumat petang (28/9/2018), menyisakan duka mendalam. Selain duka, ada kisah kepahlawanan di sana.
Data sementara, gempa dan tsunami tersebut mengakibatkan 384 orang meninggal, ratusan orang terluka dan ratusan bangunan hingga infrastruktur kota hancur. Angka ini akan bertambah seiring upaya evakuasi dan pencarian korban.
Salah satu korban meninggal adalah Anthonius Gunawan Agung (21 th). Dia adalah petugas Air Traffic Contoroller (ATC) yang bekerja di Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu.
Ada cerita heroik di balik kematiannya. Anthonius masih sempat membantu memandu proses take off pesawat Batik Air saat gempa bumi terjadi.
Di saat sebagian petugas ATC menyelamatkan diri, Anthonius memilih menyelesaikan tugasnya menuntun pesawat Batik Air untuk lepas landas.
Sampai Batik Air benar-benar lepas landas dari bandara, Anthonius belum mau menyelamatkan diri. Dan dia baru melompat dari lantai 4 menara pengatur lalu lintas udara ATC tersebut setelah pesawat tersebut mengudara.
Akibat melompat dari ketinggian, Anthonius mengalami patah kaki, dan sempat dibawa ke RS dengan helikopter. Namun, nyawanya tak tertolong dan akhirmya meninggal dunia.
Kepergian Anthonius meninggalkan duka bagi rekan-rekannya di AirNav, termasuk kapten pilot Batik Air yang dibantu take off oleh Anthonius.
Dalam sebuah gambar percakapan singkat, sang pilot bahkan mengungkapkan komunikasi terakhirnya dengan Anthonius.
"Oh Tuhan, ini beliau meninggal? Ya ampoon jadi netesin air mata. Last transmisision was ' Batik 6231 R/W 33 clear for take off' and i replied. Thank you for letting me take off. God be with you. So sad and so sorry." kata pilot tersebut.
Seperti diketahui, Kabin tower lantai 4 di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie roboh akibat gempa di Palu. Akibatnya, peralatan komunikasi pemandu tidak dapat diselamatkan dan membuat bandara harus ditutup sementara.
AirNav Indonesia memberi apresiasi kepada Anthonius Gunawan Agung. Atas dedikasi dan profesionalitasnya, pangkat Agung dinaikkan dua tingkat.
"Almarhum Agung telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan. Karena itu, kami akan memberikan penghargaan kepada almarhum dengan menaikkan pangkatnya sebanyak dua tingkat serta bentuk apresiasi lainnya kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Direktur AirNav Indonesia, Novie Riyanto, lewat keterangan tertulis.
Novie telah berada di Makassar untuk menyambut kedatangan jenazah dari Palu. Dan jenazah Agung akan diserahkan kepada pihak keluarga.
Menurutnya, orangtua Agung berdomisili di Papua, tapi keluarga besar Agung banyak yang tinggal di Makassar. (tribunjateng/cetak/tribun network/dtc/coz)