Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KISAH PILU: Korban Selamat Tsunami Palu Ini Bertahan Hidup dengan Separuh Badan Terendam Air

Nurul ditemukan masih hidup saat terjebak di dalam kubangan air di Kompleks Perumnas Bala Roa, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

ISTIMEWA
gempa dan tsunami donggala palu 

Dilansir Grid.ID dari Tribun Kaltim, balita berjenis kelamin laki-laki itu rupanya telah terpisah dari orang tuanya. "Kedua orang tuanya belum ditemukan," ujar Mensos sambil mendekap balita itu di dadanya.

Mirisnya lagi, balita itu ditemukan di dalam parit dalam kondisi luka-luka pada kaki dan wajahnya. Warga yang menemukan bocah itu segera memberikan pertolongan dan menyerahkannya pada Polda Palu.

Saat digendong Agus, bocah kecil itu tampak memejamkan mata sambil mengalungkan tangannya di leher dan pundak sang Menteri.

Agus berujar, anak-anak adalah satu dari empat kelompok rentan yang harus mendapatkan perlindungan sesaat setelah terjadinya bencana. Tiga lainnya adalah perempuan hamil, penyandang disabilitas, dan lansia.

Cerita lain datang dari seorang ibu hamil 9 bulan, Ratih Dwi Astuti (35) bersama suami dan kedua anaknya yang berhasil selamat dari gempa dan tsunami di Palu.

Saat ini, Ratih masih mendapat perawatan di RS Sayang Rakyat, Kota Makassar, setelah dievakuasi menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU, Sabtu (29/9) lalu.

Ratih langsung diopname, karena kondisi kesehatannya menurun. Sementara suami dan kedua anaknya yang masih kecil dalam kondisi sehat.

Saat ditemui di RS Sayang Rakyat, Minggu (30/9), Ratih menceritakan musibah gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu. Ia sempat terpental dua kali saat gempa terjadi.

“Mulai gempa itu sekitar jam 5 sore lewat. Awalnya kecil dan terjadi beberapa kali. Gempa besar terjadi saat jelang salat Magrib, saya sempat terpental dua kali, tetapi berhasil dipegangi suami,” kata wanita asal Kediri, Jatim itu.

Baca: Pasha Unggu Ungkap Perasaannya Soal Gempa dan Tsunami di Palu, dari Tangisan hingga Rasa Syukur

Saat gempa terjadi, Ratih bersama suami dan kedua anaknya berada di lantai 2 rumahnya. Setelah getaran gempa mereda, mereka langsung keluar dari rumah.

Tanpa pikir panjang, mereka langsung meninggalkan rumah dan tempat usahanya menuju Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah.

“Di situlah saya beserta keluarga dievakuasi menggunakan pesawat Hercules hingga kini berada di Kota Makassar. Rencananya, kami secepatnya akan ke Tuban, Jawa Timur. Di sana kampung halaman suamiku dan banyak keluarga di sana,” tandasnya. (Grid.id/kompas.com/tribunnews)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved