Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Batik Legenda Zie, Angkat Kearifan Lokal dan Kini sudah Mendunia

Kami namai batik tersebut legenda. Beberapa kami design dari cerita-cerita dari daerah. Ada sangkuriang, gunung pati,

Penulis: Bare Kingkin Kinamu | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG/BARE KINGKIN
Marheno Jayanto pemilik brand Batik Zie dari Kampung Malon Gunungpati Semarang saat menjelaskan filosofi Batik Legenda Pragulo Pati, Selasa (2/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Bare Kingkin Kinamu

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Indonesia memiliki beraneka ragam cerita legenda. Tak terkecuali di Gunungpati Kota Semarang.

Keberagaman legenda tersebut menginspirasi pemilik Batik Semarang Zie, Marheno Jayanto dan istrinya Zazilah untuk membuat design legenda.

Selain batik legenda, mangrove batik-batik yang diproduksi Marhento sendiri yakni batik cap.

Koleksi brand Batik Zie dari Kampung Malon Gunungpati Semarang
Koleksi brand Batik Zie dari Kampung Malon Gunungpati Semarang (tribunjateng/bare kingkin kinamu)

Ada juga kreatifitas sibori dan ecopint. Tentang batik legenda, pasangan ini mendesain sendiri gambarnya.

"Kami namai batik tersebut legenda. Beberapa kami design dari cerita-cerita dari daerah. Ada sangkuriang, gunung pati, mahabharata, dan lainnya," tutur Marheno kepada Tribunjateng.com, Selasa (2/10/2018).

Berawal dari tahun 2004, pasangan suami istri ini memiliki tekad untuk menghidupkan kembali batik.

"Kami ingin menghidupkan kembali batik dan mengajari masyarakat," imbuh Marheno.

Pada 2006 mereka mengembangkan batik di Semarang Bawah, yakni di Kampung Batik.
Zazilah atau yang sering dipanggil Zie menambahkan keterangan kepada Tribunjateng.com pada 2010 pindah ke Gunung Pati.

"Batik-batik yang kami buat dari pewarna alam, jadi kami juga menggandeng petani untuk menanam pewarna alam. Indigo namanya," jelas Zie.

Nuansa alami sangat terasa di kediaman Zie yang ada di Gunung Pati, tepatnya di Kampung Malon RT 03/RW 06 Kel. Gunung Pati, Kec. Gunung Pati, Kota Semarang.

Pepohonan yang meneduhkan ada di sekitar rumah tradisional ini.

Waktu tempuhnya dari Simpanglima berkisar 30 - 45 menit. Dari desa wisata Kandri masih ke selatan.

Dari keterangan Zie, kampung malon diresmikan menjadi desa tematik oleh pemerintah pada 2017. Sedangkan untuk pengenalannya pada 2016.

Batik-batik dari pewarna alami Zie ini tak hanya tersohor di Indonesia, atas capaiannya mengajak masyarakat berkreasi membatik, Zie mendapat penghargaan dari pemerintah Kota Semarang bahkan hingga Kementerian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved