Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gempa Donggala

KISAH Dramatis Andi Warga Tegal di Palu yang Selamat dari Gempa dan Tsunami

KISAH Dramatis Andi Warga Tegal di Palu yang Selamat dari Gempa dan Tsunami tanggal 28 September 2018

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: iswidodo
tribunjateng/Akhtur Gumilang
Andi (kiri) dan bapaknya (kanan) saat ditemui Tribunjateng.com di kediamannya di Desa Harjawinangun, Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal, Kamis (4/10/2018) 

"Tidurnya di terpal. Ada juga yang dua hari di bukit terus karena takut. Hape juga mati karena listrik mati total,” ujar pria bujang ini.

Setelah dua hari mengungsi di bukit, Andi kemudian mencari‎ tahu akses untuk pergi ke Makassar agar bisa kembali ke Jakarta.

Dia akhirnya bisa sampai di Makassar setelah menempuh perjalanan darat selama 22 jam dari Donggala melalui Kabupaten Sidrap.

"Pakai pesawat dari Makassar ke Jakartanya. Terus pulang ke Tegal. Sampai di rumah kemarin sore, Rabu (3/10/2018)," lanjut Andi.

‎Kepulangan Andi ke rumahnya pun bak disambut layaknya orang yang sangat dinanti.

Bagaimana tidak, sejak berita bencana di Palu dan Donggala meluas, keluarga bersama tetangga sekitar di Tegal merasa khawatir dan cemas.

Ayah Andi, Sohibi pun awalnya mengira jika anaknya bekerja di Jakarta, tanpa tahu berada di Palu.

"Awalnya tidak tahu dia di Palu karena biasanya kerja di Jakarta. Saya tahu setelah dikasih kabar oleh adik ipar saya, bahwa Andi sedang berada di Palu yang lagi gempa. Di sana, saya langsung cemas. Tidak tenang. Namanya orangtua. Apalagi pas ditelpon, sms, gagal terus," tutur Sohibi berekspresi.

Dia baru mengetahui kondisi Andi pada Jumat (28/9/2018) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Saat itu, anak pertama dari tiga bersaudara itu menelpon, mengabarkan kondisinya baik-baik saja dan sedang mengungsi.

Meski demikian, cemas yang meliputi Sohibi belum sepenuhnya hilang.

"Dia telpon dan bilang lagi ngungsi di gunung. Setelah itu hapenya mati lagi. Baru lega setelah anak saya mengabari sudah di Makassar, dan mau terbang ke Jakarta," ujarnya.

Kini, Andi yang sudah bekerja sebagai teknisi sejak 2009 mengaku masih merasa sedikit trauma dengan pengalaman mencekam berada di tengah-tengah bencana.

Dia pun mengambil cuti dari kerjaannya dan ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama keluarga yang telah dinantikannya sejak selamat dari gempa.

"Sedang cuti dulu. Selain itu juga mau ngurus-ngurus SIM, STNK, yang hilang karena ada di dompet yang saya tinggal di penginapan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved