Owabong Sumbang Rp 114 Juta untuk Korban Gempa dan Tsunami Sulteng dari Penjualan Tiket

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Kota Palu dan Donggala Sulawesi Tengah memantik keprihatinan banyak pihak.

Masyarakat dari berbagai lapisan turut mengulurkan tangan melalui berbagai jenis bantuan untuk membantu meringankan para korban.

Objek wisata di Purbalingga pun ikut menunjukkan kepedulian terhadap nasib para korban yang tengah dirundung kesusahan.

Pengelola objek wisata Owabong Purbalingga mendonasikan hasil penjualan tiket selama lima hari untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Hasil pengumpulan penjualan tiket masuk Owabong mulai tanggal 1 hingga 5 Oktober 2018, terhimpun Rp 114 juta.

Pendapatan itu berasal dari tiket masuk Owabong Family Park, Sanggaluri Park dan menginap di Owabong Cottage.

Semua pendapatan itu akan disumbangkan untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
“Selama lima hari pendapatan Owabong terkumpul Rp 114 juta. Semua pendapatan itu akan kami kirimkan ke korban bencana di Donggala dan Palu,” kata Direktur Perusahaan Daerah (PD) Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) Purbalingga, Hartono, Sabtu (6/10).

Selain menyumbangkan uang hasil penjualan tiket, pihaknya juga akan mengirimkan empat orang relawan ke Palu, termasuk dia, untuk membantu tim penolong dalam membantu para korban. Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Purbalingga, perihal pengiriman relawan sekaligus bantuan tersebut.

Pengelola wisata Owabong sebelumnya menggelar aksi peduli terhadap korban bencana gempa Donggala dan tsunami di Palu Sulawesi Tengah. Wujud kepedulian itu dituangkan dengan menyumbangkan seluruh pendapatan tiket masuk Owabong Family Park, Sanggaluri Park dan menginap di Owabong Cottage periode 1-5 Oktober.

Seluruh pendapatan itu baik dari tiket masuk maupun biaya menginap di Owabong Cottage.
Dengan demikian, pengunjung yang datang ke Owabong untuk berwisata, secara tidak langsung ikut membantu korban bencana alam itu.

"Dibalik itu ada makna, ketika kita bisa menikmati wisata dengan ceria, ketika itu pula kita harus ingat dengan saudara-saudara kita yang terkena musibah,” ujar Hartono.(*)