Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Inilah Sejarah Cong Yang yang Terkenal di Semarang

Ia pun memposting gambar botol Cong Yang yang ditata rapi, disertai caption ulasan sejarah singkat minuman CY itu.

Penulis: yayan isro roziki | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
cong yang 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Selain memiliki berbagai kuliner khas yang bisa dikonsumsi segala kalangan, Kota Semarang juga dikenal mempunyai produk minuman bersegmen khusus.

Ya, itu lantaran minuman khas tersebut mengandung alkohol: Cong Yang.

Ketenaran Cong Yang tak lepas dari pengamatan Ketua DPRD Kota Semarang, ‎Supriyadi.

Ia pun memposting gambar botol Cong Yang yang ditata rapi, disertai caption ulasan sejarah singkat minumman yang sering disebut dengan kependekan CY itu.

‎"Koh Tiong, Sosok Penting di Balik Cong Yang." begitu judul caption postingan di akun @priyadi.srg, yang diketahui merupakan akun instagram pibadi politisi PDIP itu.

Dalam caption disebutkan, salah satu minuman beralkohol paling legendaris yang bisa didapatkan di Kota Semarang adalah Cong Yang.

"Selain terkenal kental, segar, hangat dan menghantam, sekali tenggak dijamin langsung kewer. Meski khas dan terkenal, tapi tak banyak yang mengetahui siapa sosok penting di balik produksi #congyang?," ‎tulisnya.

Menurut Supriyadi, tokoh penting di balik Cong Yang adalah seorang ‎kakek yang biasa disapa Koh Tiong. Dia adalah pewaris generasi peracik obat berdarah Tionghoa yang menetap di Kota Semarang.

Dari tangan dingin Koh Tiong inilah, Cong Yang melegenda hingga sekarang. Bagi sebagian orang menyebut Semarang adalah Kota Cong Yang. Minuman ini mulai beredar sekitar 1980-an silam.

‎"Kali pertama diproduksi di sebuah rumah, tepatnya di sebelah Klenteng Siu Hok Bio yang berada di Jalan Wotgandul, kawasan Pecinan Semarang," ulas Supriyadi, di akun instagram miliknya.

Mulanya Cong Yang merupakan evolusi dari minuman beralkohol A Djong. Di era 1970-an, merk A Djong ini terkenal di Semarang dengan istilah Ndoyong Ajong. Minuman berkadar alkohol 35 persen yang moncer kala itu.

Namun, A Djong meredup. Lambat laun tidak laku. Muncullah inovasi baru Cong Yang di 1980-an. Pembuatnya sama, yakni Koh Tiong di Wotgandul.

Distribusi Cong Yang awalnya dikemas menggunakan besek yang terbuat dari bambu. Di dalamnya diberi pengaman dari dami atau pohon padi yang sudah kering agar botol tidak mudah pecah bila terbentur.

Di kemasan botol tertulis Cong Yang dengan gambar loggo anak kecil diapit raja dan ratu. Minuman ini diracik sebagai minuman kesehatan dengan khasiat khusus kejantanan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved