Inilah Sejarah Cong Yang yang Terkenal di Semarang
Ia pun memposting gambar botol Cong Yang yang ditata rapi, disertai caption ulasan sejarah singkat minuman CY itu.
Penulis: yayan isro roziki | Editor: galih permadi
Tetapi pada 1985, simbol itu diganti tiga dewa, hingga berubah lagi menjadi Tiga Orang hingga sekarang.
Koh Tiong merupakan salah satu penerus generasi A Djong, seorang suhu ternama yang mengusai ilmu kungfu nomor wahid di zamannya.
Sekaligus adalah master peracik minuman tradisional. Konon, A Djong pernah memenangi kejuaraan kungfu gaya bebas di daratan Baligay Tiongkok selama tujuh kali berturut-turut.
"Ya, saya memang sedang senang mengamati kuliner atau minuman khas Semarang. Yang saya ulas di medsos bukan hanya Cong Yang, tapi yang lainnya juga, semisal soal minuman Wedang Tahu, roti Ganjel Rel, dan lainnya," kata Supriyadi, kepada Tribun Jateng, Senin (8/10).
Pantauan Tribun Jateng, akun instagram milik pria yang karib disapa Mas Pri ini, juga mengulas berbagai penganan dan minuman khas Semarang. Selain soal Wedang Tahu dan roti Ganjel Rel, Supriyadi juga mengulas Tahu Pong.
"Selama ini, kita tahu dan mungkin sudah sering menikmati kuliner khas Semarang, tapi tak tahu sejarahnya.
Saya ingin mengulik itu, agar masyarakat juga tumbuh rasa keingintahuannya terhadap sejarah kota dan berbagai hal yang terkait lainnya," tutur Supriyadi. (*).