Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dari 'Di Kota Tuhan', Ditemukan Sejarah Gereja Besi Satu-satunya di Dunia dan Bukti Keberagaman

DI KOTA TUHAN, merupakan buku kumpulan puisi yang Stebby Julionatan tulis, mengisahkan Gereja tertua yang ada di Probolinggo.

Penulis: Bare Kingkin Kinamu | Editor: m nur huda
Dok.IST
Buku puisi DI KOTA TUHAN tulisan Stebby Julionatan dan Gereja Merah yang terbuat dari besi di Probolinggo Jalan Suroyo No.32 Probolinggo. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Bare Kingkin Kinamu

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DI KOTA TUHAN, merupakan buku kumpulan puisi yang Stebby Julionatan tulis. Buku ini mengisahkan Gereja tertua yang ada di Probolinggo, Jawa Timur. Gereja bercat merah tersebut terbuat dari besi.

Dari keterangan Stebby, gereja ini merupakan gereja satu-satunya di dunia yang terbuat dari besi.

Di balik kekokohan gereja dengan cat merah ini mengisahkan keberagaman yang dialami oleh jemaahnya, satu di antaranya yakni penulis buku Di Kota Tuhan, Stebby Julionatan.

"Buku ini tentang Probolinggo, sejarah mengenai Probolinggo dari sudut pandangku, tidak terbentur dari sisi kelilmuan saja, namun dari sisi personal," tutur penulis Buku Puisi Di Kota Tuhan, Stebby Julionatan kepada Tribunjateng.com, Selasa (9/10/2018).

Stebby ingin Kota kelahirannya dilirik oleh bebzerapa wisatawan baik dari Indonesia maupun manca negara.

Ia terinspirasi dari Andrea Hirata yang bisa memperkenalkan Babel menjadi daya tarik utama karena novel Laskar Pelangi.

"Lewat tokoh-tokohnya, Rabu dan Biru di Puisi Di Kota Tuhan, saya ingin Probolinggo jadi dikenal masyarakat," tuturnya.

Penulis yang menggemari tulisan Amir Hamzah, Ayu Utami, Orhan Pamuk, Mario F. Lawi, dan Dee Lestari ini terinspirasi dari Andrea Hirata yang berhasil

"Jadi buku ini, Di Kota Tuhan kan sebenarnya prekuel dari buku aku sebelumnya, Biru Magenta," jelas Stebby.

Gereja yang sudah menjadi cagar budaya ini menjadi inspirasi Stebby untuk menuliskan keberagaman di Indonesia.

Melalui tulisannya, Stebby menggambarkan keberagaman hidup yang menjadi persatuan yang kokoh.

"Saya ingin kebhinekaan di Indonesia menjadi pondasi persatuan," jelas Stebby.

Gereja merah dari besi ini menjadi saksi bisu sejarah Probolinggo.

Di kumpulan buku Di Kota Tuhan ini menunjukkan perjalanan penulis dalam menunjukkan keberagaman yang ada.

"Ini bisa dijadikan renungan untuk pembaca," jelas Stebby. (Kin)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved