Bermula dari Hobi Mendesain Batik, Kini Usaha Irma Meroket Lewat Layanan Logistik
Bermula dari Hobi Mendesain Batik, Kini Usaha Irma Meroket Lewat Layanan Logistik JNE
Penulis: hermawan Endra | Editor: iswidodo
Laporan wartawan Tribun Jateng, Hermawan Endra Wijonarko
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Berawal dari hobi mendesain batik, Irma Susanti (29) mendirikan usaha fashion berlebel PT Identix Pratama Indonesia. Bisnis yang dirintisnya sejak 2015 kini semakin berkembang dan mampu meraih omset ratusan juta per bulan.
Irma menjadi salah satu desainer ternama asal Semarang yang cukup diperhitungkan di kancah fashion nasional. Ia pun sukses membawa karya batik tulis Indonesia di mata dunia melalui sejumlah pameran dan fashion show yang telah di ikutinya dibeberapa negara seperti Jepang, Inggris dan Spanyol.
Sepak terjangnya mulai merambah pasar internasional. Tak tanggung-tanggung, batik karyanya kini sudah dipasarkan di Jepang, Korea, Taiwan, Iran dan sejumlah negara lainnya. “Rencana bisnis kami mau kembangkan bikini batik,” ujarnya.
Saat masih kecil Irma mengaku sudah terbiasa dengan lingkungan fashion. Ibunya merupakan perias pengantin yang sering membuat pakaian kebaya. Sisa kain jahitan kerap digunakan untuk membuat baju untuk mainan bonekanya.
Irma memulai fokus menggeluti usaha sampingan yaitu menjual baju dan kain batik yang ia desain sendiri. Tidak disangka hasil karyanya banyak diminati pasar. Pada awal 2017 Irma mengambil langkah besar dengan mendirikan perusahaannya dan meninggalkalkan pekerjaanya sebagai karyawan.
Kini PT Identix Pratama Indonesia sudah memiliki belasan karyawan dengan omset ratusan juta rupiah per bulan. Dalam sehari bisa memasarkan 70 sampai ratusan pieces dengan harga mulai Rp 500 ribuan. Dari jumlah tersebut 40 persen produknya dijual untuk pasar ekspor.
Menjadi ciri khas atau bahkan keunggulan produknya hanya diproduksi satu kali atau limited edition. Selain itu, dibuat dengan bahan terbaik dilengkapi fouring dan jahitan rapih. Serta bisa costom atau mendesain sendiri sesuai keinginan konsumen.
Menurut Irma kemajuan usaha miliknya tak lepas dari perkembangan teknologi dan layanan perusahaan jasa pengiriman logistik. Seperti misalnya layanan pick up atau jasa jemput barang JNE yang kerap digunakannya.
Layanan tersebut baginya sangat membantu, membuat transaksi semakin cepat dan mudah.
Bahkan hampir 70 persen penjualan produknya melalui jalur online memanfaatkan jasa pengiriman logistik. Sisanya merupakan customer yang melakukan transaksi atau pembelian dengan cara datang langsung di toko.
“Jadi terbantu banget peran perusahaan logistik, karena sekarang eranya penjualan online,” imbuh CEO PT Identix Pratama Indonesia, Irma Susanti, Jumat (12/10/2018).
Bahkan saking seringnya memanfaatkan layanan JNE, usaha fashion miliknya mendapatkan tawaran menjadi membership JNE Loyalty Card.
Branch Manager JNE Semarang, Wahyu Sangerti Alam, mengatakan, JNE memiliki program membership yang bernama JLC (JNE Loyalty Card) dimana pelanggan JNE dapat mengumpulkan poin setiap transaksi menggunakan member JLC.
Poin yang terkumpul dapat ditukarkan dengan benefit berbagai hadiah menarik melalui website www.jlc.co.id. Setiap transaksi Rp. 25.000 pelanggan mendapatkan 1 poin dan berlaku untuk kelipatannya
Sebagai bentuk dukungan JNE terhadap pelaku UMKM, pihaknya sering mengadakan workshop atau seminar bagi UMKM dengan materi dan narasumber sesuai kebutuhan UMKM mulai tentang keuangan, foto produk ataupun perencanaan kewirausahaan.
Hal ini sebagai wujud dukungan JNE terhadap UMKM yang secara nyata mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Disamping itu JNE memiliki marketplace oleh-oleh bernama PESONA (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara) yang dapat diakses melalui website www.pesonanusantara.co.id.