Denny JA Ungkap Kesulitan Prabowo Mengejar Jokowi
LSI Denny JA mengungkapkan bahwa pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto akan sulit mengejar Jokowi.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - LSI Denny JA mengungkapkan bahwa pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto akan sulit mengejar calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut, DEnny JA sampaikan melalui akun Twitter @DennyJA_WORLD pada Senin (22/10/18).
Denny JA menyebut Prabowo harus memiliki 3M yakini momentum, media dan money.
"Pentingnya 3 M bagi Prabowo untuk mengejar Jokowi: Momentum, Media, Money," tulis Denny JA.
Lantas cuitan Denny JA itu ditanggapi oleh Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand menyebut bahwa kubu Prabowo-Sandiaga ingin mengalahkan elektabilitas Jokowi.
Ferdinand menyebut tidak ingin mengalahkan uang Jokowi.
Baca: Lurah Berharap Dana Kelurahan Direalisasi
Baca: Ternyata Ini Kiat Nining Purwaningsih Dapatkan Emas Beruntun Di Porprov Jateng
Baca: Kota Semarang Borong Lima Medali Emas Cabor Sport Dance di Porprov Jateng 2018
Baca: Ridwan Kamil Komentari Keputusan Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Genit Amat Lu
Politisi Demokrat berharap tidak mengkerdilkan demokrasi hanya soal uang dan media.
"Bung @DennyJA_WORLD kami itu mau mengalahkan elektabilitas Jokowi, bkn mengalahkan banyaknya uang mereka.
Dan jgn kerdilkan Demokrasi hanya soal uang dan media," tulis Ferdinand Hutahaean.
Diketahui, semenjak deklarasi Capres Cawapres yang diumumkan capres Jokowi atau Prabowo pada Agustus 2018 yang lalu, dunia media sosial terlebih banyak yang berkora-koar mencuitkan pendapatnya terkait pasangan capres dan cawapres ini.
Kubu yang satu memihak kubu Jokowi-Ma'ruf Amin, kubu yang lain juga memihak pasangan Prabowo-Sandi.
Lalu, perang tagar di media sosial pun bergemuruh, seperti #2019Ganti Presiden hingga #2019Tetap Jokowi.
Tanggapan Gerindra sola survei SMRC
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menuturkan, partainya rutin mengadakan survei internal untuk mengukur tingkat keterpilihan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dari hasil survei tersebut, kata Riza, elektabilitas Prabowo-Sandiaga memang masih berada di bawah pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Kendati demikian, persentase elektabilitas Prabowo dari beberapa kali survei mengalami peningkatan yang signifikan.
Berbeda halnya dengan elektabiltas Jokowi yang ia sebut tak mengalami peningkatan yang signifikan.
"Terkait survei internal kami memang rutin melakukan survei internal tapi mohon maaf tidak kami publikasikan. Hasilnya memang belum mengalahkan Pak Jokowi-Ma'ruf, tapi terus bergerak naik dan mendekati hasil Pak Jokowi-Maruf," ujar Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Menurut Riza, elektabilitas Prabowo-Sandiaga terus meningkat sejak dideklarasikan maju sebagai bakal capres-cawapres pada, Kamis (9/8/2018).
Baca: Dikomplain Pelamar CPNS 2018 yang Tidak Lolos Seleksi Administrasi, Admin BKN Beri Tanggapan
Baca: Setelah 6 Bulan Berpisah, Gelandang Barcelona Ini Merindukan Inter Milan
Baca: FOKUS : Karawang-Bekasi
Baca: Ternyata Ini Kiat Nining Purwaningsih Dapatkan Emas Beruntun Di Porprov Jateng
Sementara itu hasil beberapa beberapa lembaga survei juga menunjukkan hal yang serupa. Riza mengatakan, elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan yang lebih besar ketimbang Jokowi.
Oleh sebab itu, lanjut Riza, partainya optimistis elektabilitas Prabowo akan mengungguli Jokowi dengan sisa waktu sekitar 6,5 bulan masa kampanye.
"Hasil survei Indikator, ternyata ada peningkatan yang signifikan daripada Prabowo-Sandi.
Berbeda dengan hasil Pak Jokowi Maruf, tidak ada peningkatan yang signifikan.
Itu dari indikator dan survei lainnya," tuturnya.
"Jadi kita optimistis pada titik tertentu akan melewati survei atau hasil perolehan suara Pak Jokowi-Maruf," kata Riza yang dilansir dari Kompas.com.
Sementara itu, Riza menghargai hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang dirilis, Minggu (7/10/2018).
Survei tersebut menyatakan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas kompetitornya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada 6 bulan sebelum Pilpres 2019.
Unggulnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin didukung oleh tingginya elektabilitas Jokowi yang mencapai 60,2 persen.
Sementara Prabowo hanya 28,7 persen. Selain itu, tingginya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin juga ditolong oleh kepuasan publik kepada kinerja Jokowi.
Sebanyak 73,4 persen menyatakan puas dan 25,4 menyatakan tidak puas.
Baca: Polisi Amankan 3 Orang Terkait Pembakaran Bendera di Garut
Baca: Pelarian Arab Saudi di Luar Negeri Ketakutan Setelah Kematian Khashoggi
Baca: Tak Terima Disebut Rombongan Gajah, Para Pelaku Bunuh Seluruh Anggota Keluarga Korban
Riza mengatakan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga akan mempelajari hasil survei SMRC sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja pada masa kampanye.
"Kami pelajari dan kami mengambil hikmah dari hasil survei agar meningkatkan elektabilitas Prabowo-Sandi dan meningkatkan kinerja daripada Badan Pemenangan Nasional," ujar Riza.
Survei SMRC dilakukan pada 7-24 September 2018 dan melibatkan 1.074 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.
Metode survei yang digunakan, yakni dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara.
Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 3,05 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling). (TribunJateng.com/Woro Seto)