Tersebar di Jawa Tengah, Berikut 7 Fakta di Balik Poster Jokowi Bermahkota Raja
Marak poster calon presiden nomor urut 02, Joko Widodo mengenakan pakaian ala raja. Poster tersebut beredar di sekitar wilayah Jawa Tengah
Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Boyolali, Sarno meminta anggotanya untuk melepas poster tersebut.
"Setelah menerima instruksi dari DPD PDI-P Jawa Tengah langsung kita tindak lanjuti dengan melakukan pelepasan atribut itu, baik yang terpasang di pohon-pohon maupun mobil angkutan," kata Sarno, Selasa (13/11/2018).
3. Para Pemasang Dibayar Mulai dari Rp 10 Ribu
Saat hendak mencopot poster tersebut, pihak PDI-P sempat bertemu orang yang akan memasang atribut kampanye tersebut.
Selain mencegah, pihak PDI-P juga menanyakan perihal pemasangan atribut kampanye.
Menurut keterangan Bambang Pacul, sapaan akrab Bambang Wuryanto, pemasang dikomando di Hotel Siliwangi, Semarang.
Mereka mengaku rakyat biasa yang mendukung Jokowi dan sedang membutuhkan uang.
"Dibayar Rp10 ribu perposter, itu diluar APK. Setiap desa pasang 10, kalau di Jateng ada 8000 desa, berarti 80 ribu," kata Bambang.
Tak hanya poster, terdapat informasi bahwa ratusan sopir angkot juga dibayar Rp 100 ribu untuk pemasangan stiker 'Raja Jokowi' di angkutan mobil mereka.
Sedangkan, di Pati dan Blora para sopir angkot dibayar hingga Rp 150 ribu.
4. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto Sebut Adanya Kampanye Hitam
Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menilai adanya black campaign atau kampanye hitam pada tersebarnya atribut Jokowi mengenakan mahkota tersebut
"Atribut itu seolah mendukung kami, padahal bersifat black campaign," kata Hasto, dalam rilisnya kepada Kompas.com, Selasa (13/11/2018).
5. PDIP Belum Melaporkan Tersebut ke Pihak Bawaslu
Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah, Bambang Wuryanto mengatakan pihak PDIP Jawa Tengah belum mengambil tindakan ke ranah hukum.