Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Black Friday dan Cyber Monday Setelah Pesta Belanja Single Day

Black Fiday identik dengan bulan November ibarat surga belanja, tak habis-habisnya memberi kejutan bagi para pemburu barang-barang diskon.

Michael Nagle untuk Bloomberg
Black Friday di Amerika Serikat 

Saat ini, semakin banyak konsumen yang memilih berbelanja online ketimbang menunggu toko buka di tengah cuaca dingin di pagi hari.

Belum lagi harus berebut barang di toko tersebut yang bisa menimbulkan chaos. Tak jarang pembeli pulang dengan yangan kosong karena barang-barang yang diinginkan terjual dengan cepat.

Dengan berbelanja online, Anda bisa segera tahu apakah barang incaran Anda masih tersedia atau stoknya habis.

Selain itu juga memudahkan untuk segera berpindah ke toko lain dan mencari ketersediaan barang. Selain itu juga banyak pengecer online yang melakukan penjualan sebelum hari Black Friday sehingga tidak perlu menunggu sampai hari besar menghabiskan uang Anda.

Cyber Monday

Di samping Black Friday, jangan lupakan keberadaan Cyber Monday. Sesuai namanya, pesta belanja itu digelar pada hari Senin (26/11/2018).

Sebenarnya sama dengan Black Friday, hanya saja Cyber Monday dikhususkan untuk penjualan online. Bisa dibilang Cyber Monday menjadi kelanjutan demam belanja Black Friday, yang mana sebagian pekerja sudah menerima gaji bulanan mereka.

Pesta belanja ini mulanya booming di Amerika, tapi kini mulai merambah Eropa hingga Australia. Dalam beberapa tahun terakhir, e-commerce Indonesia juga turut berpartisipasi dalam Black Friday maupun Cyber Monday. Istilah ini dicetuskan Federasi Ritel Nasional dan dipopulerkan oleh Shop.org pada 2005.

Riset menunjukkan bahwa hari Senin setelah Thanksgiving merupakan hari populer untuk berbelanja online. Sama seperti Black Friday, di Cyber Monday, e-commerce berlomba menawarkan promo untuk konsumen. Nah sudah siap-siap belanja lagi?

Black Friday di Tengah Ancaman Perang Dagang

Harga murah yang ditawarkan dalam Black Friday sebagai festival belanja Amerika Serikat dikhawatirkan bakal terpengaruh oleh perang dagang Presiden Donald Trump dengan China.

Faktanya, masyarakat Amerika Serikat sudah memulai belanja liburan mereka minggu ini kemungkinan masih akan berbelanja beberapa item yang sudah dikenakan tarif Trump.

Walaupun tarif mulai berlaku pada akhir September, melansir dari CNN, Jumat (23/11/2018) bahwa harga kemungkinan tidak akan naik tahun ini.

Presiden Asosiasi Pakaian dan Alas Kaki Amerika Rick Helfenbein mengatakan, importir AS sudah membayar barang-barang tersebut dan untungnya sebagian besar barang yang dipesan untuk Black Friday sudah dihargai sebelum tarif impor berlaku.

Berdasarkan kebijakn Trump tersebut, barang-barang seperti tas, parfum, dompet, topi dan mantel bulu merupakan produk yang termasuk dalam 5.700 produksi China yang dikenakan tarif 10 persen.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved