Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mahfud MD Bandingkan Adab pada Guru Dahulu dan Sekarang: Tak Ada Orangtua Labrak Guru karena Dihukum

Mahfud MD mengucapkan selamat Hari Guru Nasional sekaligus membandingkan adap pada guru zaman dahulu dan sekarang.

Penulis: Suci Rahayu | Editor: abduh imanulhaq
KOMPAS.com/Sabrina Asril
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suci Rahayu 

TRIBUNJATENG.COM - Mahfud MD mengucapkan selamat Hari Guru Nasional sekaligus membandingkan adap pada guru zaman dahulu dan sekarang. 

Pada Minggu (25/11), diperingati sebagai Hari Guru Nasional

Mahfud MD menulis cuitan di Twitter pribadinya, ia memberikan ucapan sederhana bagi para guru di Indonesia. 

Pada cuitan tersebut, Mahfud MD juga membandingkan adab pada guru di zaman ia bersekolah dahulu dengan adap  guru di zaman ini. 

Guru besar Fakultas Hukum UII Yogyakarta itu menceritakan dahulu ia bersekolah di sebuah desa di Madura. 

Diceritakan olehnya, orangtua Mahfud MD akan mendatangi guru yang memarahinya untuk mengucapkan terimakasih. 

Sebaliknya pula, saat orangtuanya memarahi Mahfud MD, guru akan memberikan nasehat agar Ia lebi patuh pada orangtua. 

Mahfud MD kemudian membandingkannya dengan adab pada guru di zaman sekarang yang rentan dikenai hukuman atau amarah orangtua siswa karena menghukum anak mereka. 

Mahfud MD menulis, "SELAMAT HARI GURU. Waktu SD sy bersekolah di desa di Madura. Kalau sy dimarahi oleh guru, orang tua sy mendatangi guru dan mengucapkan terimakasih. Kalau sy dimarahi oleh orng tua, guru sy menasehati agar sy patuh pd orng tua. Tak ada orng tua melabrak guru krn anak dihukum guru."

Peristiwa pelabrakan guru terhadap orangtua karena anak mereka dihukum memang beberapa kali terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. 

Beberapa contoh kasusnya adalah nasib ibu guru Mala Yanti yan dilaporkan oleh orangtua siswi karena mencubit siswi yang main hape saat pelajaran. 

Mala Yanti adalah guru bahasa Inggris SMAN 3 Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. 

Kisahnya viral setelah dibagikan oleh pemilik akun facebook Wahyu Wahyudin pada tahun 2017.

Saat itu pihak sekolah sedang mengadakan seminat kewirausahaan yang diikuti oleh siswa-siswi SMAN 3 Sengkang, termasuk siswi yang melapor.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved