Di ILC, Karni Ilyas Geram Boni Hargens Kerap Memotong Pembicaraan
Pengamat politik Boni Hargens kena teguran Karni Ilyas dan Dedy Gumelar karena kerap memotong pembicaraan Rocky Gerung.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Tak hanya itu, dirinya mengatakan jika Reuni Akbar 212 menjadi reuni akal sehat.
"Itu soalnya, karena itu saya sebut bahwa 212 itu lepas dari segala macam interpretasi, itu adalah satu reuni akal sehat. Kalau bukan karena akal sehat, itu ada orang iseng ngasih komando, selesai itu istana di depan, berantakan itu Jakarta."
"Jadi ada kepemimpinan intelektual, ketertiban orang percaya bahwa ide bisa menghasilkan perubahan, ide itu diperlihatkan oleh jumlah, ide yang menjadi jumlah dia berubah dari kuantitas menjadi kualitas," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menyayangkan banyak pihak yang meributkan soal jumlah peserta Reuni Akbar 212.
"Jadi ngapain bicara tentang jumlah, kalau itu sudah menjadi kualitas akan diingat sebagai kualitas. Tentang apa, protes terhadap ketidakadilan," tutur Rocky Gerung.
Saat Rocky Gerung menyampaikan pendapatnya, tiba-tiba pengamat politik Boni Hargens menginterupsinya.
"Saya boleh nanya bung Rocky ya?" ujar Boni Hargens.
"Bener kan saya bilang, interupsi pertama silakan," timpal Rocky Gerung.
Setelah Boni Hargens selesai memberikan argumennya, pembawa acara Karni Ilyas mengingatkan agar Boni tidak memotong saat orang lain berpendapat.
"Baik, Boni jadi saya ingatkan, ketika anda ngomong, kita pun tidak interupsi setiap orang ngomong anda interupsi," ujar Karni Ilyass yang tampak geram.
Karni Ilyas lantas mempersilakan Rocky Gerung kembali menyampaikan pendapatnya.
"Saya hitung tadi saya baru 84 detik bicara, dia (Bony) sudah interupsi satu setengah menit," kata Rocky Gerung.
• Kronologi Cuitan Dubes Arab Saudi Osamah Tentang Reuni Akbar 212 yang Diprotes PBNU
• Cuitan Terbaru Dubes Arab Saudi Osamah Setelah Dikecam PBNU
• Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 5 Desember 2018, Scorpio Kepekaan Anda Sangat Dibutuhkan
Setelah itu Rocky Gerung menilai bahwa 212 bukan soal Ahok, karena sudah jadi monumen bukan momen.
"Kalau dikaitkan dengan politis, Jokowi nggak hadir aja sudah politik, kalau Prabowo ada karena diundang," ujarnya.
Rocky Gerung lantas menyebut defisini politis.