SBY Bertemu Prabowo di Mega Kuningan, Fahri Hamzah: Perang Total Ini
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengomentari pertemuan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Calon presiden nomor urut 2, Prabowo
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Hinca Panjaitan mengatakan dalam pertemuan itu Prabowo dan SBY akan membahas evaluasi kampanye yang telah dilakukan selama tiga bulan dan strategi menghadapi kampanye Pemilu Januari sampai April 2019.
Usai pertemuan, SBY mengatakan jika pihaknya akan menerapkan sistem 'Double Track Strategy' untuk pileg dan Pilpres 2019.
“Seperti ditanyakan banyak media, Partai Demokrat menerapkan 'Double Track Strategy' yaitu memenangkan pemilihan calon anggota legislatif dengan target suara lebih tinggi dari sebelumnya sekaligus memenangkan Prabowo-Sandiaga Uno menjadi presiden dan wakil presiden lima tahun mendatang,” kata SBY seperti dikutip dari tayangan youtube Kompas TV, Jumat (21/12/2018).
Menurut SBY, Partai Demokrat baik secara moral maupun secara politik dalam 4 bulan ini fokus satu titik berat yang dilaksanakan Partai Demokrat mengarah kepada mencapai suara yang lebih baik bagi Partai Demokrat di parlemen.
"Tanpa meninggalkan kontribusi kami untuk pemenangan pemilihan presiden, Januari sampai April tentu rasio ini akan berubah dan berkembang lagi sesuai dengan timeline januari-februari kemudian pamungkasnya Maret-April"
"Kami punya rencana, kami punya strategi dan Insyaallah akan kami jalankan nanti," tutur SBY.
Diakhir kalimatnya, SBY juga meminta tidak ada yang mengganggunya.
SBY menegaskan, jika pihaknya pihaknya ingin melakukan kampanye pemilu Kami ingin berjuang baik-baik akan menjalankan politik dan kampanye pemilu sebagaimana yang digariskan oleh konstitusi undang-undang sistem dan peraturan yang berlaku.
"Tolong kami jangan diganggu, karena kami tidak akan pernah mengganggu siapapun"
"Biarlah semua mendapatkan ruang dan jalan untuk pergi. Biar masing-masing berjuang sekuat tenaga," ungkapnya
Menurutnya, pemilu yang indah dan damai serta demokrasi yang jujur dan adil merupakan dambaan seluruh rakyat.
"Kalau itu terjadi rakyat akan bisa menerima dengan ikhlas siapapun yang terpilih nanti. Tetapi kalau tidak itu yang terjadi 4 bulan kedepan tentu keikhlasan dari siapapun untuk menerima hasil pemilu menjadi berkurang dan ini harus kita cegah bersama-sama," tutup SBY mengakhiri ucapannya. (TribunJateng.com/Woro Seto)