Sambil Tersenyum, Mahfud MD: Yang Lebih Jahat Jangan Sampai Jadi Pemimpin
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) meminta publik untuk mencegah orang yang lebih jahat menjadi pemimpin.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Mahfud MD lantas mengatakan bahwa memilih pemimpin untuk 5 tahun kedepan agar negara terus meraih tujuannya.
Pilihlah kandidat yang membawa aspirasi masyarakat.
Mahfud MD lantas melarang untuk tidak bermusuhan atau pecah bekah hanya karena pemilu.
• Kecewa, Fahri Hamzah: Kau Suka Berbohong, Aku Tak Bisa Memaafkan Kebohongan
• Usai Disindir Mahfud soal Freeport, Rachel Maryam: Utang Bayar Saham yang Harusnya Gak Usah Dibeli
• Mahfud MD Beberkan Kekurangan Jokowi dan Prabowo hingga Penonton Riuh Bersorak
• Video Klip Lagu Tangan Besi Fadli Zon dan Ahmad Dhani Lebih Banyak Dislike
Lantas, Mahfud MD mengeaskan bahwa calon nomor urut1 dan 2 harus saling mengapresiasi dan saling menghormati.
"Pemilu utk memilih pimpinan selama 5 thn ke depan agar negara trs meraih tujuan2nya. Pilihlah kandidat yg Anda yakini lbh bs membawa aspirasi Anda. Jngn bermusuhan lbh dari 5 thn apalagi berpecah hny krn agenda 5 tahunan," tulisnya.
"Itu maknanya: nomer 1 mengapresiasi nomer 2; nomer 2 mengapresiasi nomer 1; nomer 1 dan nomer 2 saling mengapresiasi. Kita semua harus saking menghormati sbg sesama warga bangsa. Holopis kuntul baris, teguhlah kalau bersatu, runtuhlah kalau berseteru. Jayalah Indonesia kita," tulisnya.
Diketahui sebelumnya Mahfud MD berharap masyarakat Indonesia yang menganggap tidak ada calon pemimpin yang ideal pada Pilpres 2019, tidak golput.
"Jangan golput karena merasa tidak ada calon pemimpin yang ideal. Kita memilih, juga untuk mencegah orang jahat menjadi pemimpin," ujar Mahfud MD di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).
Menurutnya, seseorang orang yang golput tidak baik dan tak punya harapan yang jelas terhadap masa depan Bangsa Indonesia.
"Maka dari itu enggak perlu golput, di legislatif banyak, di ekselutif banyak, silakan pilih saja," ujar Mahfud MD.
• Motif Penembakan Perwira TNI Letkol Dono Kuspriyanto Terungkap, Ini Kata Kapendam Jaya
• Setelah Menikah, Ovi Duo Serigala Pindah Keyakinan: Jangan Salahkan Suami Saya
Mahfud MD mengatakan, dalam politik terdapat tiga tipe, yakni mendukung, menolak atau melawan, dan tidak ikut-ikutan atau netral.
Sedangkan bagi seseorang yang bersikap netral dalam berpolitik dan golput pada pesta demokrasi, menurut Mahfud MD, pada akhirnya orang tersebut tetap harus 'tunduk' kepada pemimpin terpilih.
"Orang yang netral itu berpolitik, tapi ingat, orang yang netral yang jadi golput tuh jangan merasa bebas politik. Karena, netral atau enggak netral dia harus tunduk kepada pemenang, maka dia harus ikut. Jadi, pemenang enggak boleh golput, gunakan hak suara," tutur Mahfud MD.
Diketahui, Pilpres 2019 akan segera berlangsung.
Kabdidat calon presidennya yakni, nomor urut 1 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.
(TribunJateng.com/Woro Seto)