KPU Bocorkan Pertanyaan Debat Capres, Fahri Hamzah: Mengajarkan Kebiasaan Hafalan
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyindir kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang membocorkan pertanyaan debat ke capres-cawapres.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyindir kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang membocorkan pertanyaan debat ke capres-cawapres.
Hal tersebut tampak pada akun twitte rpribadinya @Fahrihamzah yang ia tulis pada Minggu (6/1/19).
Dalam cuitan tersebut, Fahir menyininggung sola pembatalan sosialisasi visi misi ncapres.
Fahri memberikan komentar satire bahwa sbeaiknya digantoi debgan main petak umpet.
Setelah itu, Fahir kembali menyebut KPu dengan sebutan Komisi Pemilihan Unyil.
Tak hanya itu, terkait bocoran pertanyaan debat capres, Fahri menulai bahwa hal tersebut mengajarkan sesuatu dengan kebiasaan hafalan.
• KPU Bocorkan Pertanyaan Debat Capres, Hanum Rais: Kabar Buruk untuk Kesehatan Kontestasi Demokrasi
• KPU Bocorkan Pertanyaan Debat Capres, Rizal Ramli: Malah Merugikan Jokowi, Malu-maluin Aja
• Griss Dengar Suara Rintihan Minta Tolong Dalam Kecelakaan Rombongan Jemaat Gereja di Batang
Berikut cuitan fahri Hamzah:
"Kalau gitu diganti aja dengan main petak umpet
Komisi Pemilihan Unyil
Komisi Pemilihan Ucrit
Penyelenggara:
Komisi Pemilihan Upin
Peserta:
Partai Sohibul Ipin (PSI)
Makin malam makin lucu....
Hidup KPU.
Mengajarkan kebiasaan hafalan," tulisnya.
Sementara itu, KPU menjelaskan keputusannya terkait pertanyaan debat yang telah dibocorkan ke kandidat capres-cawapres.
KPU menjelaskan hal tersebut lantaran sejumlah tokoh dan politisi ikut berkomentar dan menimbulkan sejumlah polemik.
KPU menjelaskan mekanisme tersebut melalui akun Twitter @KPU_ID pada Minggu (6/1/19).
Menurut KPU, pemberian visi misi tersebut karena KPU mendahulukan gagasan bukan pertunjukan.
Selain itu, KPU menyebut bahwa mekanisme tersebut telah disepakati oleh kedua kandidat paslon.
KPU kembali menegaskan bahwa pemilih membutuhkan gagasan kedua kandidat dan bukanlah pertunjukkan.
• Cerita Erix Soekamti Didatangi Mendiang Drummer Seventeen, Ketika ke Makam, Bunga Gerak Sendiri
• KPU Bocorkan Pertanyaan Debat Capres, Rizal Ramli: Malah Merugikan Jokowi, Malu-maluin Aja
• 14 Drakor Terbaru Paling Ditunggu 2019, Ada Song Jong Ki, Nam Joo Hyuk dan Choi Si Won
• Jane Shalimar Sebut Vanessa Angel Sudah Pulang dari Polda Jatim
KPU juga menekankan bahwa tidak semua pertanyaan diberikan speneuhnya secara terbuka, namun mengkombinasikan metode setengah terbuka dan tertutup.
Berikut penjelasan KPU selengkapnya:
1. Mendahulukan Gagasan, Bukan Show
Kesepakatan KPU dgn kedua timses berikan kisi2 soal kpd paslon utk kembalikan ke khittahnya, sbg slh stu metode kampanye yg diatur UU (kampanye: keg peserta pemilu utk meyakinkan pemilih dg menawarkan visi, misi, & program dan/atau citra diri)
2. Mendahulukan Gagasan, Bukan Show
Dgn memberikan soal sblmnya, maka gagasan yg disampaikan bs lbh diuraikan dg jelas & utuh. Visi jika terpilih, Misi utk membangun bangsa, & Program utk atasi brbagai mslh, shg publik bs berikan penilaian, bkn brdasarkan informasi yg sepotong2
3.Mendahulukan Gagasan, Bukan Show, Yg dikedepankan adlh penyampaian gagasan, bukan pertunjukan atau show. Debat bukanlah acara kuis atau reality show yg penuh tebak2an, krn bukan itu substansinya. Toh, yg lbh dibutuhkan pemilih adlh gagasannya, visi-misinya. Bukan shownya.
4. Mendahulukan Gagasan, Bukan Show, Namun, bukan brrti KPU mengabaikan aspek show tsb. Krn bgmn pun, debat adlh keg yg disiarkan scra luas oleh TV & radio. Krn itu, maka soal2 yg diberikan tdk sepenuhnya terbuka. KPU mengkombinasikan metode setengah terbuka dan tertutup.
5. Mendahulukan Gagasan, Bukan Show, Tiap segmen, KPU pakai metode stngh tertutup, paslon diberikan 5 soal sama & diundi diambil salahsatu (Jd paslon bukan dikasihtahu soal yg pasti ditanyakan)
Paslon hrs ttp siapkan diri dg serius, krn mereka tdk tahu, soal mana yg hrs dijawab
6. Mendahulukan Gagasan, Bukan Show, Dlm salah satu segmen, KPU jg terapkan metode pertanyaan tertutup, dimana antar paslon bs saling ajukan pertanyaan yg sifatnya rahasia. Namun tetap tdk boleh keluar dari tema utama: hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
7. Mendahulukan Gagasan, Bukan Show, Dan yg paling penting, tim kampanye kedua Paslon sdh setuju dgn semua format seperti yg sdh dijelaskan sebelumnya.
Diketahui sebelumnya, rencana sosialisasi visi dan misi pasangan calon presiden dan wakil presiden tidak akan difasilitasi oleh Komisi Pemilihan Umum ( KPU).
Keputusan tersebut diambil berdasar kesepakatan antara KPU dengan tim kampanye pasangan calon melalui rapat bersama yang digelar pada Jumat (4/1/2019) malam.
Sosialisasi tetap akan dilakukan, tetapi oleh masing-masing tim kampanye.
• Ramalan Zodiak Besok Senin 7 Januari 2019, Libra Abaikan Saja Ketakutan yang Terus Menghantui
• Rizal Ramli Sindir Rhenald Kasali soal Freeport, Fadli Zon: Kadang Nyamar Sebagai Ahli Politik
• KPU Batal Sosialisasikan Visi Misi Capres, Andi Arief: Ada Rute Terselubung Berbahahaya
"Sosialisasi visi-misi tadi malam juga sudah diputuskan, silakan dilaksanakan sendiri-sendiri tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri.
Jadi, tidak lagi difasilitasi oleh KPU," kata Ketua KPU Arief Budiman saat ditemui di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019).
Tim kampanye juga dibebaskan dalam hal jumlah pelaksanaan sosialisasi visi misi pasangan capres-cawapresnya.
Keputusan ini diambil karena KPU kesulitan jika harus memfasilitasi keinginan kedua tim kampanye yang berbeda-beda.
Arief mengatakan, dalam beberapa kali rapat, pembahasan mengenai rencana sosialisasi visi misi capres-cawapres tidak juga menemui titik terang.
Ada hal-hal yang tak berujung pada kesepakatan antara kedua tim kampanye, baik waktu penyelenggaraan maupun pihak yang akan menyampaikan sosialisasi.
"KPU selalu mengatakan semua harus sepakat, kalau enggak, agak repot KPU.
Karena masih punya ide yang beda, sosialisasi diputuskan dilakukan masing-masing paslon," ujar Arief.
Tim kampanye juga dibebaskan dalam hal jumlah pelaksanaan sosialisasi visi misi pasangan capres-cawapresnya.
Keputusan ini diambil karena KPU kesulitan jika harus memfasilitasi keinginan kedua tim kampanye yang berbeda-beda. Arief mengatakan, dalam beberapa kali rapat, pembahasan mengenai rencana sosialisasi visi misi capres-cawapres tidak juga menemui titik terang.
Ada hal-hal yang tak berujung pada kesepakatan antara kedua tim kampanye, baik waktu penyelenggaraan maupun pihak yang akan menyampaikan sosialisasi.
"KPU selalu mengatakan semua harus sepakat, kalau enggak, agak repot KPU. Karena masih punya ide yang beda, sosialisasi diputuskan dilakukan masing-masing paslon," ujar Arief.
Yang terpenting, lanjut dia, rencana sosialisasi visi misi dapat mencapai tujuan yaitu masyarakat lebih memahami visi misi capres dan cawapres.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, Ketua KPU, Arief Budiman mengatakan saat ini KPU menargetkan penyusunan pertanyaan selesai sebelum 10 Januari 2019.
Harapannya, pertanyaan yang dibuat panelis iu bisa disampaikan sebelum jalannya debat berlangsung.
Arief mengatakan ada dua model lontaran pertanyaan dalam debat pilpres kali ini.
Yakni model pertayaan terbuka dan tertutup.
Model terbuka artinya, pertanyaan sudah lebih dulu diserahkan ke peserta sebelum penyelenggaraan debat.
Model ini membuka kesempatan bagi peserta debat untuk mendalami pertanyaan dan menyiapkan jawaban.
Nantinya, tidak semua pertanyaan debat yang diberitahukan ke peserta betul-betul akan ditanyakan dalam penyelenggaraan debat. (TribunJateng.com/Woro Seto)