ILC Panas, Dimarahi Fahri Hamzah, Begini Reaksi Komisoner KPU hingga Penonton Bertepuk Tangan
Reaksi Komisioner KPU Wahyu Setiawan saat dimarahi Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah di forum ILC hingga penonton riuh
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
"Eh berbicaralah tugas Anda itu diragukan karena Anda dibayar, cara Anda meyakinkan rakyat itu bicara, kami benar ini dasar hukumnya, silahkan periksa, ada keraguan DPT, jelaskan ini, sampai mereka puas, itu tugas anda" ujar Fahri yang tampak marah
"Ada keraguan tentang kotak suara yang bisa hancur jelaskan ini sampai orang puas itu tugas Anda!," tambahnya yang disambut tepuk tangan para hadirin.
"Jangan kemudian ada yang ingin menghancurkan wibawa pemilu, itu tugasnya Anda jawab itu cara negara bersikap, Anda dipilih sebagai jagoan-jagoan, jadi jangan baper begitu. Jawab aja karena Anda digaji untuk itu," lanjut Fahri Hamzah.
Fahri lantas mengaku penasaran dengan dua kandidat capres di debat.
"Dua kandidat ini jarang ditampilkan di depan rakyat selama ini, kitu seharusnya hak rakyat untuk tahu siapa pemimpin saya, untuk bersaksi di kotak suara atas nama Tuhannya untuk bersaksi dunia akhirat bahwa saya memilih orang ini, itu saya harus tahu siapa dia, ini harusnya dibongkar," ujar Fahri.
• Jokowi Jenguk Ustaz Arifin Ilham di RSCM, Bahasa Tubuh Presiden Jadi Sorotan
• Hidayat Nur Wahid: Ditunggu Sikap Profesional Bawaslu Terhadap Gubernur yang Acungkan 1 Jari
• Rumah Wakil Ketua KPK Dilempar Bom Olotov, Polisi Amankan Cairan Warna Biru
Fahri lantas menilai bahwa Pilpres tahun ini lebih panjang waktunya.
"Lima bulan diabaikan, seharusnya 8 bulan itu ditunjukkan bahwa pesta rakyat dihadirkan, baik eksekutif maupun legislatif," ujar Fahri.
Fahri menilai bahwa kisi-kisi yang diborkan pasti akan dijawab oleh konsultan sehingga bukan murni pemikiran kandidat capres.
Tampak selama Fahri mengeluarkan kritik pedasnya, Komisoner KPU, Wahyu Setiawan hanya diam mendengarkan dan beberapa kali tampak mencatat.
Lihat videonya:
Diketahui sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Arief Budiman mengatakan, salah satu alasan KPU memberikan kisi-kisi pertanyaan debat ke kandidat sebelum debat digelar adalah supaya tidak ada paslon yang dipermalukan.
Jika pertanyaan diberikan secara spontan saat debat berlangsung, ada kemungkinan paslon 'diserang' dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak relevan.
"Kami tidak ingin ada paslon yang istilahnya dipermalukan atau diserang karena persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang sangat-sangat teknis, tidak substantif," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
Arief mengatakan, sebagai penyelenggara pemilu, KPU ingin seluruh pihak menjaga martabat pasangan capres-cawapres. Pengalaman debat pemilu, seringkali kandidat diberikan pertanyaan yang sangat teknis dan tidak penting.
Tujuannya hanya untuk menjatuhkan paslon. Padahal, tujuan utama debat adalah untuk mengampanyekan visi-misi dan program capres-cawapres.