Aria Bima Sebut Jokowi Kerap Difitnah, Najwa Shihab Mendadak Potong Pembicaraan
Arya Bima mengatakan bahwa Jokowi kerap difitnah dan mendadak Najwa Shihab potong pembicaraan.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
"Pada 2014 saat tahunnya pak SBY, berada di peringkat 120. Di tahun 2018 ini ada di 78. Naik 42 peringkat," ungkapnya.
Penonton yang berada di studio lantas bertepuk tangan.
Kemudian, Najwa Shihab melempar kesempatan untuk pembicara yang lain memberikan tanggapan.
Lantas, Nasir Jamil dari tim Prabowo mengambil kesempatan berbicara.
"Sebenarnya kalau kita lihat penegakan hukum, cerminnya adalah index penegakan hukum, pada tahun 2017 nilainya cukup, kalau cukup itu berarti berapa, bisa dikatakan meningkat tapi tidak signifikan," ujar Nasir Jamil.
Apalagi kalau kita melihat pendekatan hukum, cenderung ada kriminalisasi, ketika masyarakat memperjuangkan hak-haknya justru ada kriminalisasi, mislanya kebebasan beragama, kebebasan berkeyakinan, kebebasan bereskpresi, justru itu dihukum, ini persoalan menurut saya," ungkap Nasir Jamil.
Arsul Sani lantas memberi bantahan.
"Tadi kita berbicara index, saya ingin menbgutip hasil survei litbang kompas, kepuasan publik terhadap institusi kepolisian sebagai penegak hukum, pada tahun 2016 belum capai 60, sementara di pemerintahan Jokowi 2016 63,2 persen, lalu 2017 70, 2 persen, kemudian, 2018, 82,9 persen, anda minta index, saya kasih index," ujar Arsul.
Tampak Nasir Jamil menggeram dan tertawa mendengar pendapat Arsul Sani.
"Tapi survei itu tidak mencerminkan keseluruhan, tidak mencerminkan apa yang ada dilapangan, apalagi survei itu tidak indepen, saya ingin katakan di lapangan tidak seperti yang bang Arsul katakan," ujar Nasir Jamil.
Lantas, Arsul sani membantah.
"kalau untuk satu atau dua kasus emang iya," ujar Arsul.
Lantas, Nasir Jamil tampak tak terima.
"Kok satu dua kasus, ini beberapa kasus," ujar Nasir Jamil.
Najwa Shihab tampak melerai keduanya.