Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Andi Arief Beberkan Pendapat SBY soal Pidato Prabowo: Kemungkinan Berbohong Nantinya Kecil Sekali

Andi Arief membeberkan pendapat Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pidato Capres nomor 2, Prabowo Subianto.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Tribunnews/AsiaSentinel
Andi Arief dan SBY 

TRIBUNJATENG.COM- Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief membeberkan pendapat Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pidato Capres nomor 2, Prabowo Subianto.

Hal tersebut disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief__ yang ditulis pada Selasa (15/1/18).

Andi Arief mengatakan bahwa pak SBY dan seluruh ketua umum partai telah mendengar janji capres Prabowo.

Menurut Andi Arief, Prabowo sangat menghargai pemimpin sebelumnya dari Soekarno hingga SBY.

Peruntungan Shio Hari Ini Senin 15 Januari Tahun Anjing Tanah Imlek 2659

Gagal di Dangdut Academy Asia, Gadis Ini Justru Jadi Juara The Voice Portugal 2018

Jadwal Pemutaran Film di Bioskop Kota Semarang, Selasa 15 Januari 2019, Masih Ada Keluarga Cemara

Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 15 Januari 2019, Cancer Cinta Boleh tapi Tetap Realistis

Andi Arief bahkan menyebut bahwa Prabowo sangat menghargai Jokowi tanpa menyerang pribadi.

"Pak SBY dan Seluruh Ketum Partai sudah mendengar sendiri janji Capres Pak Prabowo:

Menjaga keberagaman,

Menghargai Pemimpin Sebelumnya dari Soekarno hingga SBY,

Memuliakan Pak Jokowi dengan tidak ada satu patah kata pun dalam pidato yang menyerang Pribadi." tulisnya.

Lantas, Andi Arief menjelaskan pendapat SBY terkait pidato Prabowo.

Menurut pendapat SBY yang disampaikan Andi Arief, janji Prabowo sangat mungkin dilaksanakan bertahap.

Menurut SBY, janji Prabowo kemungkinan berbohong nantinya sangat kecil.

"Apakah Janji Capres Prabowo baik di bidang ekonomi, hukum dan politik bisa dilaksanakan? Menurut SBY 97 persen janji sangat mungkin dilaksanakan bertahap. Sisa 3 persen butuh waktu panjang. Sebagai Presiden jika terpilih kemungkinan Pak Prabowo berbohong nantinya kecil sekali," tulis Andi Arief.

Setelah itu, Andi Arief mengatakan bahwa para pendukung Prabowo memperjuangkan janji capres Prabowo.

Sementara itu, Andi Arief mengatakan bahwa tugas mendesak Pak Prabowo jika terpilih menjaga Demokrasi, keberagaman, menaikkan daya beli dan Indonesia disegani di ASEAN dan Dunia.

"Tugas kader dan sinpatisan Gerindra, Demokrat, PAN, PKS dan Berkarya perjuangkan janji Capres Pak Prabowo secara beratahap dilaksanakan. Tugas mendesak Pak Prabowo jika terpilih menjaga Demokrasi, keberagaman, menaikkan daya beli dan Indonesia disegani di ASEAN dan Dunia," tulisnya.

Diketahui, calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memaparkan pidatonya dalam acara pidato kebangsaan bertajuk "Indonesia Menang", Senin (14/1/2019).

Acara tersebut diadakan di Jakarta Convention Center ( JCC) Plenarry Hall, Senayan.

Tampak Prabowo dan Sandiaga Uno mengenakan setelan jas dan dasi warna merah.

Jokowi Perintahkan Seluruh Daerah Rawan Bencana Dipasangi Tanda Peringatan

Bupati Pati Wajibkan 61 Kepala Desa Terpilih Ikuti Pelatihan Aplikasi Siskeudes Sebelum Dilantik

Keluhkan Sistem Orderan, Para Driver Go-Car Segel Kantor Gojek

Dalam pidatonya itu, Prabowo menyinggung beberapa kasus warga yang bunuh diri di sejumlah daerah karena dipicu oleh permasalahan ekonomi.

Ia juga membahas soal nasib petani yang terdampak kebijakan impor bahan pokok.

Awalnya, Prabowo mengatakan ada seorang buruh tani di Desa Tawangharjo, Grobokan, Jawa Tengah bernama Hardi yang gantung diri karena tak sanggup membayar utang.

Menurut Prabowo, Hardi memiliki beban ekonomi yang terlalu berat untuk ditanggungnya, sehingga ia pun memilih untuk mengakhirinya nyawanya.

"Selama beberapa tahun terakhir ini, saya mendapat laporan, ada belasan cerita tragis seperti Hardi ini," ujar Prabowo.

Prabowo juga menyebutkan kasus seorang guru di Pekalongan yang juga gantung diri.

Selain itu ada pula Sudarsih di Desa Watusigar Gunung Kidul yang juga mengakhiri nyawanya dengan cara yang sama.

"Ini kisah-kisah yang masuk berita. Yang tidak masuk berita mungkin lebih banyak lagi," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Prabowo lantas menyinggung soal kebijakan impor bahan pokok yang dilakukan pemerintah yang merugikan petani.

Ia mengungkapkan keluhan petani di Klaten yang mengaku sedih karena hasil panennya tidak laku karena pemerintah memberlakukan kebijakan impor bahan pangan seperti beras.

Ada pula petani tebu di Jawa Timur yang bersedih karena kebijakan impor gula.

Sementara, ujarnya, banyak emak-emak yang mengeluh karena harga bahan pokok begitu mahal.

"Bagaimana bisa di republik ini harga gula tiga kali lebih mahal dari harga dunia?" ungkapnya.

Prabowo mengatakan, beberapa persoalan tersebut merupakan sedikit dari banyaknya persoalan yang ia rasakan di Indonesia ini.

Hal inilah yang kemudian membuat dirinya dan Sandiaga memutuskan untuk maju dalam Pilpres 2019.

"Kami juga ingin menyampaikan kepada Saudara, apa-apa yang menjadi kegusaran kami, apa- apa yang mendorong kami untuk terus berada di kancah politik, dan menawarkan diri kami untuk memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Prabowo.

(TribunJateng.com/Woro Seto)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved