Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pidato Lengkap Prabowo Subianto Mengenai Visi Misi Capres Bertajuk Indonesia Menang (2/Habis)

Berikut ini bagian terakhir pidato lengkap Prabowo Subianto saat menyampaikan visi dan misi sebagai capres di Jakarta Convention Center.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: abduh imanulhaq
Youtube
Pidato lengkap Prabowo Subianto bagian terakhir 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Berikut ini pidato lengkap Prabowo Subianto saat menyampaikan visi dan misi sebagai calon presiden (capres) bagian terakhir:

Seperti apa yang pernah disampaikan Bung Karno proklamator kita, saya harus selipkan di sini, Bung Karno adalah milik kita semua, bukan milik satu golongan. Di sini ada putri proklamator kita. Anak biologis Bung Karno tapi juga anak ideologis Bung Karno.

Pidato Lengkap Prabowo Subianto Mengenai Visi Misi Capres Bertajuk Indonesia Menang (1)

Jadi luar biasa Koalisi Indonesia Adil Makmur ini. Ada anaknya Bung Karno. Ada anaknya Pak Harto. Ada mantunya Sarwo Edhie, ada cucunya mereka ada di sini, cucunya Sarwo Edhie di sini, yang dulu maaf ya agak berseberangan dengan Bung Karno. Tapi sekarang mereka duduk satu baris.

Ada Amien Rais pemimpin reformasi, bisa duduk dekat Mbak Titiek sekarang ini. Ada Permadi, Permadi pakai pangkat Sersan. Yang suka bikin gaduh dulu. Sekarang sudah bijak tapi tetap hatinya revolusioner.

Saudara-saudara, saya ingin kutip kata-kata Bung Karno pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, 1 Juni 1945. Bung Karno mengatakan, "Kita hendak mendirikan suatu negara untuk semua. Bukan buat satu orang. Bukan buat satu golongan. Bukan untuk bangsawan. Bukan untuk orang kaya. Tapi untuk semua."

Beliau lanjut mengatakan, "Negeri ini Republik Indonesia bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke."

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, ada yang pasti akan bertanya kepada kepada saya dan Pak Sandi dan tim kami.  "Apakah program Bapak ini tidak terlalu ambisius? Apakah Bapak yakin bisa menjalankan semua ini?" Saya jawab, kita harus melakukan hari ini. Karena kita sedang berada dalam lomba melawan waktu.

Setiap tahun lahir 3,5 juta orang Indonesia baru. Dalam 10 tahun lagi, akan ada 35 juta orang Indonesia baru. Jumlah penduduk yang lebih besar dari bangsa Malaysia. Yang 7 kali lebih besar dari Singapura.

Kalau kita tidak melakukan hal-hal yang berarti sekarang, kalau kita tidak berani melakukan transformasi yang besar hari ini, kita bisa terjebak dalam keadaan yang mengkhawatirkan, Indonesia di saat-saat yang akan datang. Bahkan kajian-kajian strategis dari bangsa lain mengatakan mungkin saja Indonesia bubar sebagai sebuah negara.

Kami Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno minta mandat dari rakyat karena kami ingin menjamin hal itu tidak akan terjadi. Kami ingin Republik Indonesia kekal, kuat, aman, adil, dan rakyatnya makmur. Kita tidak boleh istirahat, kita tidak boleh lelah. Kita tidak boleh istirahat sebelum rakyat kita semua aman, adil, dan makmur, saudara-saudara sekalian.

Untuk melaksanakan pekerjaan kita yang besar ini, kami bertekad akan menyusun barisan putra-putri terbaik bangsa Indonesia. The best, the best and the brightest, son and daughters of Indonesia (anak-anak bangsa terbaik dan paling cemerlang -Tribunjateng.com). Kami tidak akan memandang latar belakang politiknya. Kami tidak akan memandang etnis agama. Kami tidak akan melihat warna baju politiknya.

Kalau insyaallah kami mendapat mandat, kami akan mengajak untuk bergabung dalam barisan ini, dalam pemerintahan ini. Dari semua kalangan, bahkan kalau perlu dari partai-partai sekarang yang mungkin berseberangan dengan kita. Saya yakin dalam barisan PDIP banyak patriot-patriot yang hebat. Di dalam barisan Golongan Karya banyak patriot-patriot yang baik.

Dalam partai-partai lain juga begitu banyak orang-orang baik. Kita akan mengajak mereka semua, bekerja untuk rakyat. Jangan melihat ke belakang. Saya minta pendukung kami jangan menghardik, jangan mengejek. Semangat boleh tapi jangan menghina orang lain.

Kami akan memilih putra-putri yang paling cerdas. Tapi juga harus memiliki integritas, hati yang bersih, harus jujur, harus bekerja karena cinta kepada rakyat dan bangsa Indonesia. Kami akan membangun barisan terbaik yang lintas identitas, barisan yang benar-benar bhineka tunggal ika.

Boleh kita berbeda tapi kita satu tujuan. Satu cinta kita kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Kita akan bangun barisan yang mampu mewujudkan cita-cita Indonesia Menang.

Saudara-saudara sekalian, inilah pokok-pokok yang akan kami perjuangkan. Insyaallah 17 April 2019 yang akan datang kita akan mendapat mandat dari rakyat Indonesia. Saudara-saudara sekalian, kepercayaan rakyat Indonesia yang insyaallah kita akan terima sehingga kita akan melakukan pekerjaan besar tetapi kita akan menghormati prestasi-prestasi pendahulu kita.

Kita akan melanjutkan apa yang sudah kita bangun karena hari ini adalah akibat dari hari kemarin dan hari esok adalah akibat hari ini. Jadi saudara-saudara, saya akan mengamankan dan melanjutkan hasil-hasil Bung Karno. Hasil-hasil Presiden Soekarno. Prestasi dan hasil-hasil Abdurrahman Wahid. Hasil-hasil Presiden Ibu Megawati. Hasil-hasil Presiden Habibie. Kelupaan sedikit. Prestasi dan hasil-hasil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dan, Saudara-saudara, bahkan hasil-hasil Presiden Joko Widodo itu sendiri. Saudara-saudara, saya minta, saya minta kearifan dan kebesaran hati Saudara-saudara sekalian. Jangan kita terbawa emosi kita. Kita harus akui, Presiden Jokowi dan pemerintah ini juga banyak hasil bagi rakyat kita.

Saudara-saudara, kami butuh dukungan Saudara-saudara. Kami butuh kepercayaan saudara-saudara sehingga kita bisa bersama-sama mewujudkan cita-cita kita semua. Dalam agama Islam, dalam kitab suci Alquran Surat Ar Ra'd ayat 11, Allah SWT menyampaikan kepada kita bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum manakala kaum itu tidak mau mengubah nasibnya sendiri.

Saudara-saudara sekalian, saya dan Sandiaga Salah Uno, kami, kami manusia biasa. Kami ingin menjadi alat, Saudara-saudara sekalian, alat seluruh rakyat Indonesia. Bersama-sama kita akan mencapai apa yang kita cita-citakan.

Saya ucapkan terima kasih kepada saudara-saudara sekalian yang telah mengorbankan waktu untuk mendengarkan dan menyaksikan paparan visi dan misi kita. Kepada saudara-saudara yang belum mendukung kami, setelah mendengar visi dan misi kami, mudah-mudahan saudara bergabung dengan perjuangan kami.

Tapi kalau Saudara-saudara masih tidak percaya kepada kami, kami siap berdialog dengan saudara-
saudara sekalian. Kami siap untuk meyakinkan saudara-saudara sekalian.

Tapi saya katakan di sini, kalau nanti saya dipilih bersama Sandiaga Uno dengan Koalisi Adil Makmur, kami akan bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia. Termasuk kepada mereka yang belum percaya kepada kami.

Terakhir, sebagai penutup, saya sebagai mantan prajurit, saya mau tutup pidato ini dengan menyampaikan pesan khusus kepada adik-adik saya, para perwira. Para perwira yang masih aktif. Para pejabat di TNI, Polri dan intelijen yang saat ini bertugas di seluruh penjuru nusantara.

Saya bicara di sini memberi himbauan dan saran sebagai kakakmu. Sebagai seniormu. Marilah kita ingat sumpah kita adalah untuk membela seluruh rakyat Indonesia. Kita harus bekerja untuk seluruh rakyat. Rakyat kita mendambakan polisi sebagai bhayangkari seluruh rakyat Indonesia.

Rakyat kita mendambakan polisi yang hebat, polisi yang unggul. Polisi yang begitu tampil, semua segan. semua hormat, bukan semua takut.

Kita ingat, adik-adikku, ingat kau dibesarkan oleh rakyat. Kau diberi kaki dan diberi makan oleh rakyat. Kita diberi pakaian oleh rakyat. Kita diberi pendidikan oleh rakyat. Kita diberi karier oleh rakyat.

Bintang-bintang yang ada di pundak kita. Bintang-bintang yang ada di pundakmu, itu dari rakyat. Bukan dari orang perorangan. Oleh karena itu, rakyat mendambakan kalian melindungi mereka. Kalian milik kita juga. Setialah kepada bangsa dan negara. Jangan kepada individu-individu.

Saudara-saudara sekalian, kita harus yakin rakyat Indonesia mendambakan aparatnya berbuat yang terbaik untuk mereka. Tidak ada kekuasaan di dunia yang bisa langgeng kalau tidak dicintai oleh rakyatnya sendiri.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air di mana pun kau berada. Terima kasih perhatianmu. Terima kasih dukunganmu. Terima kasih waktu yang kau telah luangkan. Kita percaya bahwa kita berada pada jalan yang benar. Kita membela keadilan. Kita membela kebenaran. Kita membela kejujuran.

Kita yakin bahwa Tuhan yang Maha Besar, Yang Maha Kuasa, bersama kita. Karena Tuhan selalu berada di pihak yang benar.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Syalom. Om om santi om. Nama Buddhaya.

Saudara-saudara izinkanlah saya sebagai anak bangsa yang beragama Islam, saya ingin mengumandangkan takbir: Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Merdeka! Merdeka! Merdeka! Selamat berjuang bersama-sama kita Indonesia Menang! (Selesai)  

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved