Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Pantura

Cerita Ganjar Pranowo Begadang Semalaman: Kalau Masih Ada Kekurangan, Langsung Hubungi Saya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus memantau bencana banjir yang melanda kawasan Pantai Utara (Pantura) Jateng

Penulis: faisal affan | Editor: muslimah
Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan arahan kepada 29 pejabat yang dilantik di Gedung Gradhika, Jalan Pahlawan Semarang, senin (28/1/2019) siang. Ia menekankan kepada seluruh opd untuk saling gotong royong, terutama terkait bencana. 

"Di antaranya curah hujan, tutupan lahan seperti topografi, kemiringan, dan vegetasi di wilayah tersebut, serta daerah rawan banjir. Namun yang paling berpengaruh yakni curah hujan," bebernya.

Pada dasarian I Februari 2019 (1-10 Februari 2019), wilayah yang berpotensi banjir mulai berkurang di Jawa Tengah.

Yang semula rata-rata berpotensi menegah, berubah menjadi rendah. Namun masih ada beberapa wilayah yang berpotensi banjir menengah.

"Pada awal Februari masih ada beberapa wilayah yang memiliki potensi banjir menengah. Seperti sebagian wilayah Cilacap, Brebes, Kendal, Semarang, Demak, Grobogan, Kabupaten Semarang, Boyolali, Sragen, dan Magelang," imbuhnya.

Balita di Kudus tewas

 Banjir yang menggenangi Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus menelan korban jiwa. Seorang balita berusia 3,5 tahun meninggal akibat tenggelam di genangan banjir, Senin (28/1).

Sejumlah warga melintasi genangan banjir di permukiman Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Sejumlah warga melintasi genangan banjir di permukiman Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah. (Istimewa)

Bocah yang meninggal itu bernama Muhammad Faisal Basri. Bocah berusia 3,5 tahun itu merupakan anak ketiga pasangan Makmun (41) dan Poniwati (35) yang tinggal di RT 1 RW 3 Desa Jati Wetan.

Semula bocah itu bermain bersama ibunya di dalam rumah. Saat bocah meminta susu, ibunya pun beranjak meninggalkan anaknya untuk membuatkan susu. Saat kembali, bocah tersebut telah tiada.

Melihat anaknya sudah tidak ada, sang ibu berusaha mencari. Namun tak juga ketemu. Akhirnya lima belas menit kemudian, Faisal Basri ditemukan telah meninggal di bawah pohon pisang yang tergenang air.

"Cuma ditinggal sebentar, dia di rumah sama orang tua dan kakak-kakaknya terus dia jatuh dicari itu sudah tidak ada sudah sepuluh sampai lima belas menit baru ketemu,” kata Ulil Albab yang masih keluarga korban.

Ulil mengatakan, Faisal Basri terjatuh dari pintu samping rumahnya. Rumah yang baru saja dibangun orangtuanya itu lebih tinggi dari genangan banjir. Sedangkan di samping rumahnya, banjir menggenangi setinggi sekitar 1 meter. “Bocah ditemukan meninggal 20 meter dari tempat jatuhnya,” kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved