Mahfud MD Bongkar Kepribadian Rocky Gerung hingga Enggan Dibandingkan
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD membongkar kepribadian sosok pengamat politik Rocky Gerung.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD membongkar kepribadian sosok pengamat politik Rocky Gerung.
Hal tersebut tampak pada akun Twitter Mahfud MD @mohmahfudmd pada Sabtu (2/2/19).
Mulanya, ada seorang netizen dengan akun @rizalmustary mentautkan sebuah berita pernyataan Rocky Gerung yang siap menudkung Mahfud MD ketika dipilih jadi bakal cawapres.
Lantas, Mahfud MD menanggapi bahwa dirinya sudah lama kenal dengan sosok Rocky Gerung.
Mahfud MD membeberkan jika Mahfud MD adalah sosok orang baik yang bersikap bebas.
• Fadli Zon Bilang Dirinya Ogah Jenguk Ratna Sarumpaet, Terungkap Alasannya
• Rocky Gerung Tak Mau Diberi Pertanyaan, Reaksi Karni Ilyas Bikin Penonton Heboh
• Mahfud MD Tertawa Saat Rocky Gerung Sebut Strategi Jokowi Kacau
• Lima Jam Diperiksa Polisi, Rocky Gerung Ditanya Hal Ini
• Debat Kapitra dan Mardani Ali Sera Soal Ustad Abu Bakar Baasyir Bikin Rocky Gerung Tepuk Jidat
Lantas, Mahfud MD mengaku saat di MK dirinya senang ketika Mahfud MD dihadirkan sebagai ahli oleh pihak yang berperkara karena mempertajam analisis untuk membuat sebuah vonis.
Kemudian, Mahfud MD juga mengaku bahwa saat berdiskusi dirinya terkadang berbeda pendapat namun tetap saling obyektif untuk memahani sikap masing-masing.
"Sy sdh lama kenal @rockygerung . RG orng baik yg selalu bersikap bebas. Waktu di MK sy senang jika RG yg dihadirkan sbg Ahli oleh pihak yg berperkara krn mempertajam analisis utk membuat vonis. Kadang sy dan RG beda pendapat tp kami tetap obyektif utk saling paham sikap masing2," tulisnya.
Kemudian, seorang netizen memuji sikap Rocky Gerung dan Mahfud MD yang berpikir terbuka.
Kemudian, Mahfud MD memberikan tanggapan bahwa intelektual tidak perlu berebut untuk dipuji sebagai intelektual.
Ia menilai bahwa nalar obyektif bisa muncul sendiri di dalam orang yang waras.
Mahfud MD lantas menegaskan bahwa tidak ada gunanya membenturkan dirinya dengan sosok Rocky Gerung.
"Siip memang bgt. Intelektual itu tak usah berebutan utk disebut siapa yg lbh hebat. Disebut atau tdk disebut hebat, nalar obyektif bs muncul sendiri di kalangan orang2 yg waras. Oleh sebab itu tak ada gunanya mem-bentur2kan @rockygerung dgn @mohmahfudmd . Kami tetap bersahabat," tulis Mahfud MD.
Kemudian, Mahfud MD kembali menuliskan bahwa dirinya sudah lama menjadi teman dekat untuk berdiskusi dan saling menghormati.
"Mungkin pujian RG itu berlebihan, tapi saya dan RG memang sdh lama jadi teman berdiskusi dgn saling menghormati. Kami sering satu meja di berbagai kota (Jkt, Yogya, Malang) dan di studio2 televisi utk membahas isu2 kebangsaan. Kimia intelektual kami cocok, bs saling bersinergi," tulisnya.
Diketahui sebelumnya, Rocky Gerung dan mahfud MD dihadirkan dalam satu forum di ILC.
Mahfud MD tersenyum mendengar pernyataan pengamat Politik, Rocky Gerung soal pembebasan Ustaz Abu Bakar Baasyir.
Hal itu ia terlihat saat keduanya menjadi pembicara di acara ILC berjudul "Ustadz Ba'asyir: Bebaaas... Tidaak!" di tvOne, Selasa (29/1/2019) malam.
Mulanya, Rocky Gerung mengomentari terkait judul ILC.
Menurutnya, judul "Ustadz Ba'asyir: Bebaaas... Tidaak!" kurang bernuansa ILC.
Rocky Gerung pun beranggapan judul yang dirilis ILC kurang menggigit.
"Nah judul ILC kali ini, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir bebas atau tidak, itu kurang ILC, kurang menggigit," ujar Rocky yang saat itu melalui video call di ILC.
Roky Gerung mengusulkan judul yang berkaitan dengan hoaks atau kabar bohong.
"Mestinya, Ustaz Ba'asyir hoaks atau bukan," ujarnya.
Sebelumnya, Rocky Gerung menuturkan ada kekacauan yang terjadi saat presiden dikoreksi bawahannya.
"Polemik itu memperlihatkan ada kekacauan di dapur kekuasaan, berantakan dapurnya. Ada pepatah bilang begini 'too many cooks spoil the broth' terlalu banyak tukang masak, membuat sup itu tumpah berantakan, ya itu yang terjadi sekarang," ungkap Rocky Gerung.
Menurut Rocky, Jokowi yang ikut mengucapkan Abu Bakar Ba'asyir bebas juga melakukan hoaks, atau membuat berita bohong.
"Saya menganggap yang disebutkan presiden kemarin adalah hoaks, jadi presiden sekali lagi bikin hoaks, dia dibantah oleh bawahannya dan itu tidak elok sebetulnya," ulasnya.
• Dituding Mirip Rocky Gerung, Sudjiwo Tedjo Tegas Membantah
• Penonton di Studio Tertawa saat Sudjiwo Tedjo Sebut Rocky Gerung Kebanyakan Teori
• Rocky Gerung Tertunduk Mendengar Pemaparan Mahfud MD
Ia pun menyinggung turut menyinggung Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian yang sempat mengoreksi pernyataan Jokowi perihal Ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang akan dibebaskan.
"Anda bayangkan bahwa Pak Tito menerangkan secara lengkap, urutan peristiwa, konsekuensi diplomasi, karena soal korupsi ini adalah investasi internasional," ungkap Rocky.
"Seharusnya Pak Tito yang mengucapkan pikiran pemerintah, bukan presiden, supaya kalo bikin suatu kesalahan, presiden masih bisa koreksi," sambungnya.
Rocky Gerung pun menyayangkan presiden yang harus dikoreksi oleh bawahannya.
"Ini ngaconya, presiden ambil alih sesuatu, sehingga dia akhirnya dikoreksi oleh anak buahnya, karena enggak mungkin lagi, ada yang di atas presiden untuk mengoreksi lagi hoaks yang dibuat oleh presiden," kata Rocky Gerung.
Apa yang salah, menurut Rocky Gerung adalah presiden terlalu gegabah mengabarkan yang belum jelas keputusannya.
"Ini soal kegagalan memperlihatkan dignity dan bonafiditas dari presiden sebagai kepala negara, itu soal yang pertama."
"Sehingga orang melihat presiden selalu ingin curi start, melakukan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dia lakukan karena tergesa-gesa," ulasnya.
Rocky Gerung turut memberikan contoh lain, seperti pembagian sertifikat yang menurutnya, presiden tidak perlu turun tangan untuk membagikan pun rakyat akan dapat.
"Itu sama saja presiden yang membagikan sertifikat, yang sebetulnya didiemin pun rakyat akan dapat sertifikat, tapi tunggu momentum, presiden datang jadi seolah-olah itu kasih sayang negara, padahal itu hak warga negara, bukan kasih sayang soal negara," ujarnya.
Politisi PKS, Mardani Ali Sera yang mendengar pemaparan Rocky Gerung tersebut lantas tersenyum dan bertepuk tangan.
Rocky Gerung kembali menelisik, menurutnya, ada motif politik setelah dilakukan analisis atas polemik tersebut.
"Demikian juga Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, yang sudah dari Hak yang diterangkan itu, 2017 ditunda, supaya presiden yang mengucapkan itu."
"Apa di belakang itu, setelah semua alasan kita telisir, yang tertinggal adalah motif politik. Yaitu menambal elektabilitas, ini duduk perkaranya, di dalam pikiran publik itu sinopsis yang ditangkap."
"Mau dibantah dengan cara apapun, presiden ingin menunggangi suara islam, karena statistik menunjukkan, pemilu adalah tergantung pada suara islam, jadi kita tidak perlu menganalisis sesuatu yang kasat mata sebetulnya, yaitu bahwa jumlah suara untuk memperoleh kekuasaan berkurang karena cara memasaknya keliru." ujarnya.
Seolah-olah presiden itu mau bilang begini, Ma'ruf Amin merupakan premi meraup suara islam, karena tidak cukup, pakai suara Abu Bakar Baasyir, itu seperti orang rakus lagi sakit, mau pakai 2 asuransi, Maruf Amin tidak cukup, didatangkan Baasyir, tapi salah konsep, sehingga kacau lagi kan hari ini," ujarnya.
Lantas, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD tertawa mendengar pernyataan Rocky Gerung.
Menurut Rocky pemerintah tidak perlu banyak mencari alasan.
"Tidak perlu diputer-puter, karena orang bisa lihat secara telanjang, apa sebtulnya di balik motif itu," ujarnya.
Rocky lantas mengatakan bahwa presien tidak mengerti konsep penegakan hukum dan penegakkan HAM.
"Itu kekacauan yang ditumpuk-tumpuk," ujarnya.
Kemudian, Rocky menilai pemerintahan tidak memiliki sistem untuk koordinasi.
"Soal Abu Bakar Baasyir, apakah ingi kedunguan dari orang istana, atau kesengajaan untuk merongrong legitimasi dari presiden Jokowi, yang dilakukan presiden hari ini adalah hoaks, karena dia terburu-buru ingin segera pamer legitimasi baru, dengan membeli asuransi baru, sehingga seolah-olah Maruf Amin tidak cukup dan mendatangkan Abu Bakar Baasyir," ujarnya.
Mahfud MD kembali tersenyum mendengar pernyataan Rocky Gerung.
Rocky Lantas mengatakan bahwa di dalam istana tenagh terjadi pasar gelap kekuasaan.
"Yang sampai sekarang, kita nggak tahu siapa pemain utamanya, tetapi yang kita tahu adalah ongkos yang berbahaya untuk ongkos demokrasi akhir-akhir ini," ujarnya.
(TribunJateng.com/Woro Seto)