Guru Honorer yang Dihina Siswa SMP: Sebenarnya Ingin Balas, Tapi Kalau Pukul Langgar HAM
Guru Nur Khalim mengaku, sebenarnya saat itu mau pukul saja, baik pikiran, hati, ingin balas. Tapi saya belajar, (kalau) pukul masuk pelanggaran HAM
Jadilah guru yang profesional.
Mungkin dengan kejadian ini, Allah menciptakan saya sebagai guru profesional.
Bagaimana mengurus murid dari berbagai kalangan," kata Nur Khalim.
"Jadi kepada semua guru, jika menemui kejadian seperti ini, lebih baik ditangani dengan halus dulu.
Coba dengan pendekatan dan komunikasi dengan orangtua.
Kalau orang tua tidak ada respons, maka baru dilarikan kepada pihak berwajib.
Jangan patah semangat, semua pasti ada hikmahnya," ungkapnya.
Tantangan di balik gaji Rp 450.000
Nur Khalim mengakui bahwa sosok AA memang kerap berbuat keterlaluan ketimbang para siswa lain yang ada di SMP PGRI Wringinanom.
Bahkan dalam kesehariannya di sekolah, seperti yang biasa diketahuinya, AA juga sering dan tak segan melontarkan kata-kata umpatan kasar.
Namun Nur Khalim menyadari bahwa itu justru adalah salah satu tantangan bagi dirinya untuk menjadi guru profesional.
Meski selama lima tahun menjadi staf pengajar di SMP PGRI Wringinanom, dia masih saja berstatus sebagai tenaga honorer.
"Disyukuri dan dijalani saja, meski hingga saat ini saya masih tenaga honorer yang gajinya itu hanya Rp 450.000 per bulan.
Kalau ngomong enggak cukup ya pastinya enggak cukup, tapi mau bagaimana lagi.
Sebagai guru, kami tidak hanya mengejar duniawi tapi bagaimana pengabdian yang kami berikan," tutupnya.
Berakhir damai
Sebelumnya diberitakan, Nur Khalim dan AA, guru dan siswa SMP PGRI Wringinanom yang sempat viral di media sosial lantaran ulah AA terekam video saat merokok di kelas lalu menantang sang guru, akhirnya berdamai.