Ketika Jokowi Kunjungi Ponpes yang Didirikan Senapati Pangeran Diponegoro di Watucongol Magelang
Presiden RI Joko Widodo Sabtu (23/3/2019) siang tadi bersilaturahmi ke keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol Muntilan Magelang
Penulis: faisal affan | Editor: m nur huda
Bahkan, ia sering disowani seseorang yang akan maju menjadi pejabat. Mereka biasanya sowan dulu ke Mbah Mad untuk minta doa restu.
Bukan hanya itu, tokoh-tokoh nasional dan pejabat negara juga sering berkunjung untuk meminta nasihat kepadanya.
Tercatat misalnya, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati, Jusuf Kalla, Wiranto, Akbar Tanjung dan tokoh-tokoh lainnya tercatat pernah bersilaturrahim ke Mbah Mad.
Susilo Bambang Yudhoyono semasa masih aktif dinas di kemiliteran dengan pangkat kapten juga pernah datang kepada Mbah Mad.
Mbah Mad merupakan sosok kiai yang memiliki sikap yang luwes. Pergaulannya cukup luas, tanpa memandang perbedaan agama, aliran dan perbedaan lainnya.
Wajar jika ia pernah dipercaya menjadi Ketua Paguyuban Umat Beragama Kabupaten Magelang yang anggotanya adalah dari kalangan pemuka lintas agama.
Abah Dalhar, abahnya Mbah Mad, dikenal sebagai mursyid Thariqah Assyadziliyyah.
Sebelum wafat, Mbah Dalhar menurunkan ijazah kemursyidannya kepada Mbah Mad, di samping kepada Kiai Iskandar Salatiga dan KH Dimyati Banten.
Mbah Mad memiliki sedikitnya tiga ribu jamaah yang tersebar di berbagai daerah khususnya di wilayah eks-Karesidenan Kedu (Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, dan Kebumen).
Mbah Mad tidak sekadar menyampaikan ajaran agama dan ibadah, tetapi juga olah jiwa terutama kepada putra-putri serta para santrinya.
Meninggalkan tidur malam adalah juga bagian dari riyadah Mbah Mad. Dituturkan Gus Ali, sapaan KH Agus Aly Qayshar, salah satu riyadah yang dijalankan Mbah Mad adalah melek malam.
Di samping itu, ia sangat tekun melakukan ziarah ke beberapa makan auliya dan ulama. Riyadah melekan ini ia jalani sejak kecil hingga menjelang wafat.
"Beliau juga juga dikenal memiliki kelebihan dari sisi ilmu dibanding kiai pada umumnya. Misalnya, ia bisa mengetahui makam para wali yang sebelumnya tidak diketahui orang sekitar. Bahkan kelebihan ini terlihat sejak dia kecil," tuturnya.
Mbah Mad juga diyakini memiliki ilmu laduni. Pasalnya, ia tidak pernah mondok. Meski pernah mondok di Pesantren Al-Wahdah Lasem yang saat itu diasuh KH Baidlawi, namun, ia hanya bertahan tidak lebih dari seminggu.
“Abah lebih banyak berguru langsung ke pada abahnya sendiri,” terang Gus Ali.