Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

8 SMK di Demak Masih Numpang UNBK ke Sekolah Lain

Kepala Seksi (Kasi) Bidang SMK Cabang Dinas Wilayah 2, Agus Rumanto, mengatakan ada 8 sekolah SMK di Demak untuk UNBK masih menumpang ke sekolah lain

Penulis: Alaqsha Gilang Imantara | Editor: m nur huda
Tribunjateng/Alaqsha Gilang Imantara
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Disdikbud Provinsi Jateng di Demak, Ernest Ceti Septyanti (tengah) saat menunjukkan 8 sekolah yang menumpang sekolah lain di posko layanan SMA/SMK/MA di SMAN 1 Demak, Rabu (27/3/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Alaqsha Gilang Imantara

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Kepala Seksi (Kasi) Bidang SMK Cabang Dinas Wilayah 2, Agus Rumanto, mengatakan ada 8 sekolah SMK di Demak untuk UNBK masih menumpang ke sekolah lain.

Antaralain SMK Al Islam Karang Tengah, jumlah peserta 7 siswa menggabung ke SMK Islam Nurul Hadi Batu Demak. SMK Islam Al - Hidayah KarangTengah sebanyak 10 siswa gabung ke SMK Al - Ittihad Wedung.

SMK Robbani Karangtengah total 12 siswa menggabung pada SMKN 1 Karangawen. SMK Muhammadiyah 3 Pucanggading Mranggen jumlah 7 siswa menggabung pada SMK Bhakti Nusantara.

SMK Al Madina Kadilangu Demak total 6 siswa menggabung ke SMK Al-Kautsar. SMK Budi Luhur Guntur jumlah 17 siswa, menggabung ke SMK Al - Kautsar, Kadilangu Demak.

SMK Farmasi Tunas Harapan jumlah 26 siswa menggabung pada SMK Duta Karya. SMK Al Hasaniyah Kejagung Karangawen jumlah 3 siswa menggabung pada SMK Al Furqon.

Hal itu diungkapkan Agus Rumanto di posko layanan UNBK SMA/SMK/MA di SMAN 1 Demak, Rabu (27/3/2019).

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Disdikbud Provinsi Jateng di Demak, Ernest Ceti Septyanti mengatakan untuk SMK swasta, tanggungjawab pengadaan komputer ada pada masyarakat atau yayasan milik sekolah.

"Yang namanya sekolah swasta adalah mitra pemerintah yang harus menyediakan layanan pendidikan sendiri. Jadi secara aturan yayasan wajib memenuhi sendiri," ungkapnya saat di temui di posko layanan SMA/SMK/MA di SMAN 1 Demak.

Menurutnya, jika pemerintah ingin membantu bukan untuk seluruhnya tetapi ada standar pendidikan yang harus dipenuhi, sehingga bisa memenuhi layanan pendidikan standar.

Diakuinya, sekolah swasta memang kondisinya pasang surut. Sehingga yang bisa dilakukan adalah mengupayakan semua siswanya dari sekolah swasta itu tetap menempuh ujian nasional berbasis komputer di bantu oleh sekolah-sekolah lain yang jaraknya dekat dari sekolah. Maka ada istilah menumpang ke sekolah lain.

Wakil Kepala SMK Muhammadiyah 3 Pucanggading, Sri Maryani, mengatakan, sekolahnya untuk UNBK tahun ini nunut atau menggabung ke SMK Bakti Nusantara dengan jumlah murid sebanyak 7 siswa.

"Semoga tahun ini adalah terakhir kami menumpang dikarenakan kendalannya sarpras (sarana dan prasarana) belum siap untuk UNBK. Semoga tahun depan kami bisa menyiapkan segala infrastruktur (perangkat komputer - red), agar kami bisa mnyelenggarakan UNBK secara mandiri,"harapnya. (agi)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved