Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Misteri di Balik Tewasnya Rofiatun dan 2 Balita yang Tertabrak Kereta, Ia Sempat Melihat FB Suami

Sutriya mengaku tidak pernah melihat pertengkaran anaknya dengan menantunya tersebut karena tidak tinggal bersama

Penulis: m zaenal arifin | Editor: muslimah
m zainal arifin
Sutriya (52), ibu korban tewas tertabrak kereta api saat dimintai keterangan petugas kepolisian di Kamar Jenazah RSUD Brebes. 

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Tewasnya seorang ibu, Rofiatun (31), bersama dua balitanya, Rezki Alfatih (4) dan Nurin Nikaela (1), yang tertabrak kereta api Tegal Bahari di lintasan rel Kampung Kauman, Selasa (2/4/2019), belum diketahui penyebabnya.

Namun, dari penuturan Sutriya (52), ibu korban Rofiatun, diketahui jika rumah tangga Rofiatun dengan suaminya yaitu Hermanto, tidak harmonis.

Sutriya mengatakan, anaknya tersebut bersama suaminya tinggal di Jakarta. Baru dua bulan ini mereka pulang dan tinggal di Desa Pasar Batang, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.

"Tapi, anak saya Rofiatun sudah dua malam ini tidur di rumah saya. Suaminya Hermanto datang, Minggu (31/3/2019) malam dan bilang ke saya kalau dia ingin cerai karena sudah tidak cocok dengan Rofiatun," kata Sutriya, saat ditemui di Kamar Jenazah RSUD Brebes.

Sutriya mengaku tidak pernah melihat pertengkaran anaknya dengan menantunya tersebut karena tidak tinggal bersama.

Namun dari pengakuan Rofiatun saat berada di rumah, anaknya tersebut ingin berpisah dengan suaminya.

"Dia cerita sering dipukuli. Pernah cerita kalau dia lihat facebook suaminya itu bersama cewek lain. Akhirnya bertengkar dan anak saya (Rofiatun) dipukul," ungkapnya.

Pihaknya sudah berupaya menasehati anak dan menantunya. Akan tetapi, menantunya yaitu Hermanto ngotot tetap ingin menceraikan Rofiatun.

Selang sehari, Rofiatun bersama kedua anak balitanya ditemukan tewas tertabrak kereta api Tegal Bahari di lintasan rel Kampung Kauman, Brebes, Selasa (2/4/2019) pagi sekitar pukul 06.30 WIB.

Diberitakan sebelumnya, seorang ibu dan dua balitanya yang tewas tertabrak kereta api Tegal Bahari di lintasan rel KA Kampung Kauman, Selasa (2/4/2019) pagi, diketahui warg Desa Pasar Batang, RT 1 RW 6, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.

Korban diketahui bernama Rofiatun (31), sedangkan kedua anak balitanya bernama Rezki Alfatih (4) dan Nurin Nikaela (1).

Identitas korban diketahui dari penuturan Sutriya (52) ibu dari korban Rofiatun.

Sutriya mengatakan, dirinya mengenali korban dari baju yang dipakai. Saat itu, korban mengenakan baju berwarna merah yang dipakai pada malam harinya.

"Saya kaget dilihatin saudara foto yang bajunya itu sama seperti yang dipakai anak saya (Rofiatun--red). Makanya saya datang ke RSUD untuk memastikan. Ternyata benar," katanya.

Sutriya tidak menduga jika anaknya bersama kedua cucunya meninggal secara mengenaskan tertabrak kereta api.

Sebelum kejadian, katanya, ia mendapati anak dan kedua cucunya sudah tidak di rumah sekitar pukul 03.30 WIB.

Ia menduga Rofiatun membawa anak-anaknya ke RS karena anak pertamanya yaitu Rezki Alfatih sedang sakit.

"Saya bersama Hermanto (suami Rofiatun--red), mencari di beberapa rumah sakit. Saya pikir mereka berobat karena anaknya lagi demam," ujarnya.

Namun, usahanya mencari Rofiatun dan kedua anaknya tak membuahkan hasil.

Ia justru mendapatkan kabar dari saudaranya yang mengirim foto baju korban tewas tertabrak kereta api Tegal Bahari. (Nal)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved