Kasus Audrey: Hotman Paris Minta Ketua KPPAD Kalbar Baca UU Perlindungan dan Peradilan Anak
Hotman Paris minta Ketua KPPAD Kalbar baca UU perlindungan dan peradilan anak. Sebut proses pidana tetap berjalan meskipun ada perdamaian.
Penulis: Awaliyah P | Editor: abduh imanulhaq
"Si korban di tendang, dipukul, di seret sampai kepalanya di benturkan di aspal dan ada pengakuan bahwa perbuatan pelaku juga pada bagian vital korban," ucap Eka Nuryati saat memberikan keterangan pada awak media, Senin (8/4/2019).
Akibat perlakuan brutal dari para pelajar yang berasal dari berbagai sekolah itu, Eka menjelaskan korban mengalami muntah kuning dan saat ini opname di rawat di salah satu rumah sakit Kota Pontianak.
Sedangkan pelaku utama ada tiga orang dan sembilan sabagai tim hore yang membantu.
Permintaan Maaf Pelaku
Tujuh pelaku penganiayaan Audrey telah mengklarifikasi dan meminta maaf saat konferensi yang digelar, Rabu, (10/4/2019) sore.
Dilansir Tribunjateng.com dari Tribun Pontianak, satu di antara terduga pelaku meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya pada Audrey dan keluarga Audrey.
"Saya salah satu dari terduga pelaku 2 orang ini. Saya meminta maaf kepada korban dan keluarga korban. Dan kalian semua harus tahu di sini saya juga korban karena saya sekarang sudah dibully, dihina, dicaci, dimaki dan diteror padahal kejadian tidak seperti itu," ujar satu diantara terduga pelaku.
Terduga pelaku menambahkan kejadian sebenarnya tidak seperti yang orang bicarakan saat ini.
Terduga mengatakan tidak ada penyekapan, tidak ada seretan, tidak ada menyiram secara bergiliran, tidak ada membenturkan korban ke aspal, apalagi untuk merusak keperawanannya.
Terduga menceritakan sangat terpukul dengan pemberitaan yang ada.
Salah satu terduga lainnya menjelaskan ada suatu bentuk peleraian yang dilakukan.
Terduga pelaku merasa dituduh dan difitnah.
Bahkan instagramnya pun di hack.
"Saya ingin yang memfitnah, telah menyebarkan foto-foto saya dan yang telah nge-hack akun instagram saya, saya ingin dia minta maaf," ujar pelaku.
Terkait pemberitaan yang beredar bahwa kasus pengeroyokan ini terjadi karena masalah cowok.
Mereka menampiknya.