Kenapa Truk Hindari Pantura Batang-Pekalongan dan Tol Pejagan-Pemalang? Jembatan Timbangkah?
Terbentang dari ujung barat hingga timur Pulau Jawa telah tersambung tol. Dari Jakarta hingga Semarang, tol berada di daerah Pantura
TRIBUNJATENG.COM, BREBES -- Terbentang dari ujung barat hingga timur Pulau Jawa telah tersambung tol.
Dari Jakarta hingga Semarang, tol berada di daerah Pantura, kemudian dari Semarang belok ke Bawen, lanjut Salatiga, Boyolali dan terus ke Solo lewat jalur tengah Pulau Jawa tembus ke Jawa Timur.
Sedangkan tol dari Bawen ke Yogjakarta, tol dari Semarang ke Demak, serta tol dari Solo ke Jogja masih dalam proses pembahasan maupun pembebasan lahan.
Berdasar penelusuran Tribun Jateng, ada fakta bahwa sebagian truk dan kendaraan angkutan barang, masih memilih melintas jalur pantura non-tol dibanding jalan tol.
UPDATE: Viral Video Emak-emak Jatuh Tertimpa Palang Pintu Perlintasan Kereta, Ternyata di Mranggen Demak
Hal itu diakui oleh banyak sopir maupun pengelola jalan tol itu sendiri.
Sopir punya alasan tertentu kenapa tidak lewat jalan tol.
Pengelola jalan tol ruas Pejagan-Pemalang mengaku ada penurunan okupansi, terutama untuk kendaraan berat atau truk.
Saat pertama kali dioperasionalkan, tol tersebut menjadi magnet untuk pengguna agar perjalanan lebih cepat dan untuk menghindari macet di jalan arteri pantura.
Namun, lantaran tarif yang dinilai mahal, kendaraan yang masuk tol berkurang, terutama untuk kendaraan berat.
"Sangat berkurang," kata Kepala Cabang Operasional PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR), Ian Dwinanto.
Saat ini, kata dia, jumlah kendaraan truk rata-rata perhari tidak sampai 3.000 unit.
Dari angka itu hanya 6 persen yang melintas tol setiap harinya.
Ian menyebutkan perbandingan antara kendaraan truk dengan kendaraan kecil atau mobil pribadi yang lewat tol Pejagan-Pemalang yakni 6 dibanding 94.
Sedangkan perbandingan truk yang melintas di ruas Pemalang-Batang, kata dia, bisa mencapai 40:60 persen.
Yakni 40 persen untuk kendaraan truk.
"Kondisi ini sangat timpang dengan okupansi truk yang melintas di tetangga kami, baik ruas tol Kanci-Palimanan atau Pemalang-Batang.
Mereka tidak mau melintas di ruas tol kami. Sedangkan, di dua ruas itu truk masih mau melintas," jelasnya.
Untuk menghindari ruas tol Pejagan-Pemalang, truk dari arah Jakarta via tol akan keluar di exit tol Kanci Cirebon kemudian mengambil jalan arteri pantura.
Kemudian, akan masuk tol lagi di pintu tol Pemalang.
Praktis mereka tidak melintas tol Pejagan-Pemalang.
"Memang ada fenomena unik, truk pilih lewat tol dan tidak mau lewat jalan dalam Kota Pekalongan dan Batang.
Hal itu karena lalu lintas jalan dalam Kota Pekalongan padat. Sedangkan di Batang ada jembatan timbang," ujarnya.
Pihaknya merasa tidak beruntung karena sebagian besar truk yang melintas di truk Trans Jawa tidak melintas di ruas tol yang ia kelola.
Ada beberapa faktor truk tidak mengambil ruas tol Pejagan-Pemalang.
Ian menyebutkan faktor pertama yakni ruas tol Pejagan-Pemalang yang panjang, sehingga terkesan mahal.
Padahal, tarif tol di ruas ini tidak berbeda dengan ruas Pemalang-Batang.
Tarif tol di ruas itu sesuai Peraturan Menteri PUPR, yakni tarif dasar Rp 1.000 perkilometer untuk kendaraan golongan I.
Sementara, untuk kendaraan berat golongan II tarifnya Rp 1.500.
Kendaraan golongan III seperti trailer dan sebagainya dikenakan biaya Rp 2.000 perkilometer.
"Padahal, tarif ini di bawah usulan kami yakni Rp 1.140 perkilometer," ucapnya.
Kemudian, jalan arteri pantura di Brebes, Tegal, dan Pemalang dianggap lancar dan tidak ada kemacetan berarti.
Ditambah di Kota Tegal dan Pemalang ada jalan lingkar supaya kendaraan berat tidak melintasi jalan dalam kota.
Menanggapi kondisi tersebut, pihaknya memberikan diskon 15 persen untuk kendaraan berat yang melintas secara berkelanjutan dari Palimanan hingga Kalikangkung Semarang.
Wacana tarif tol yang akan diturunkan untuk kendaraan berat, kata dia, sedang penggodokan atau pembahasan.
"Beberapa kali kami diundang untuk membahas itu. Semoga segera terealisasi," imbuhnya. (cetak/tim)
• Heboh Viral Video Detik-detik Baku Tembak Penangkapan Kawanan Perampok di Jalan Yogya Purworejo
• Gara-gara Pilpres, Cak Nun Didatangi 7 Orang dari Mabes Polri Membicarakan Hal Ini
• Ustadz Arifin Ilham Kabarkan Kondisinya Kini, Sudah Siapkan Kain Kafan, Ini Wasiatnya Jika Meninggal
• Lambe Turah Miliki 20 Karyawan, Sang Pemilik asal Semarang Kerap Dapat Ancaman