Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Ungkapkan Niatnya untuk Mundur, Terungkap Sumber Kekecewaannya
Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, belakangan ini kerap melontarkan kekecewaannya pada warga Sumut
"Terserah kalianlah, ampun aku. Ulangi lagilah Musrenbang ini biar hadir semua," ucap Edy.
Selanjutnya Edy Rahmayadi didampingi Wagub Sumut, Musa Rajekshah membuka acara Musrenbang.
Terlihat hadir juga anggota DPD RI Badikenita Sitepu dan Parlindungan Purba, anggota DPR RI, Hinca Panjaitan.
Lontaran Kekecewaan Berlanjut
Saat memberikan sambutan pada kegiatan Peresmian Kantor PWI Sumut yang dirangkai dengan kegiatan Jalan Sehat, pada Minggu (28/4/2019) seperti yang dilansir dari Gatra, lontaran kekecewaan Edy kembali muncul.
Bahkan, karena kecewanya, Edy Rahmayadi sempat mengatakan niatnya akan mundur empat bulan ke depan jika masyarakat Sumatera Utara tidak mau dipimpin olehnya.
Ditanggapi DPRD dan Ketua HMI Sumut
Anggota DPRD Sumut angkat bicara terkait dengan pernyataan Gubernur Edy Rahmayadi yang berniat untuk mundur dari jabatannya jika masyarakat Sumut tidak ingin dipimpin lagi olehnya.
Ketua Komisi A DPRD Sumut Muhri Fauzi Hafiz mengatakan, pernyataan Edy Rahmyadi tersebut yang dianggap masih belum menunjukkan sebagai pemimpin sejati.
“Sebaiknya Gubernur Edy Rahmayadi bisa memilih kata yang bermartabat untuk membangkitkan semangat rakyat yang saat ini sedang dipimpinnya,” kata Muhri Fauzi Hafiz, Minggu (28/4/2019).
Muhri menilai pernyataan itu tidak tepat, mengingat hal ini dinilai justru akan membuat masyarakat seolah 'melawan' terhadap Edy yang kini berstatus sebagai pemimpin.
“Ukuran rakyat tidak mau dipimpin bagaimana? Jangan dikesankan seakan-akan hari ini rakyat yang ‘melawan'. Seharusnya kepemimpinan yang sudah diberikan rakyat melalui Pilkada lalu dibuktikan dengan karya yang benar-benar bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Sumatera Utara sesuai kewenangan yang diatur oleh UU,” kata Muhri.
Muhri menyebutkan sebagai seorang pemimpin, Edy Rahmayadi harusnya menunjukkan bahwa dirinya merupakan pemimpin yang benar-benar mampu menyentuh hati rakyat Sumatera Utara. Sehingga kebijakan-kebijakannya benar-benar mendapat dukungan penuh. Ujaran-ujaran yang seperti ini justru menurutnya akan kontradiktif dengan hal tersebut.
“Kalau terus menerus mengeluarkan ujaran yang tidak bernilai bisa menjadi provokasi,” sebutnya.
Muhri berharap ke depannya Edy Rahmayadi lebih bijak dalam menyampaikan pandangan terkait kondisi yang ada di Sumatera Utara.