Mengenal Juon, Dokter Muda Lulusan Cumlaude Undip Semarang, Putra Hevearita G Rahayu
Muhammad Farras Razin Perdana adalah satu dari total 186 dokter baru yang diwisuda Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Selasa (30/4/2019).
Penulis: akbar hari mukti | Editor: deni setiawan
“Tentu dengan sikap dan etika dunia kedokteran sesuai yang telah saya dapatkan,” ungkapnya.
Disinggung terkait tantangan dunia kedokteran saat ini, Juon menilai kemajuan dunia kedokteran berkembang pesat seiring kemajuan teknologi.
Lewat alat-alat canggih di laboratorium, penyakit lebih mudah didiagnosis sebelum menyebar menjadi semakin parah.
“Orang sakit dengan alat sudah tau diagnosisnya. Satu-satunya yang tak dimiliki alatnya adalah etika, sikap, unggah-ungguh. Sehingga seorang dokter harus menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut,” urai dia.
Tambah lagi di era Revolusi Industri 4.0, ia menilai dokter juga perlu memahami internet of thing, big data, dan cloud computing.
Dalam membuat keputusan atau decision making, hal-hal tersebut dibutuhkan dan sangat penting.
Tak lupa ia juga berterimakasih kepada orangtuanya yang selalu mensupport apa yang ia butuhkan selama ini.
Dalam prosesi sumpah dokter FK Undip, Hevearita G Rahayu mewakili orangtua wisudawan juga memberikan sumpah dokter.
Apresiasi diberikan kepada Angkatan Dokter Baru ke 226 Undip Semarang, termasuk kepada anaknya.
Sebab hampir 90 persen, wisudawan lulus bernilai IPK cumlaude.
Lima dokter baru bahkan meraih IPK 4.0.
“Ada kemajuan generasi muda saat ini. Generasi muda dianggap tak peduli pendidikan. Padahal saya bisa melihat anak saya dan teman-temannya, fokus mereka di dunia pendidikan sangat baik,” ujarnya.
Harapan Ita kepada anaknya adalah bisa mengabdi ke masyarakat sesuai sumpah dokter.
Pengabdian ke masyarakat menurut Ita tak boleh dibeda-bedakan.
Semua orang dari golongan, agama, ras, maupun suku apapun harus ditolong saat membutuhkan.