Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Diperkirakan Ada 7 Ekor Buaya Muara Berkeliaran di Perairan Nusakambangan, Warga Diminta Waspada

Netizen terutama warga Cilacap, Jawa Tengah, sempat digegerkan penampakan seekor buaya di perairan dekat dermaga laut Wijayapura pada Sabtu (11/5/2019

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m nur huda
IST
Seekor buaya muara tampak berenang di sekitar Dermaga PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, sebelumnya  bernama PT Holcim Indonesia Tbk pada Sabtu (11/5/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Netizen terutama warga Cilacap, Jawa Tengah, sempat digegerkan penampakan seekor buaya di perairan dekat dermaga laut Wijayapura pada Sabtu (11/5/2019).

Mendengar kabar tersebut Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) Kabupaten Cilacap langsung, mengimbau warga terutama nelayan agar selalu mewaspadai keberadaan buaya itu.

"Kami mengetahui kemunculan buaya muara sebenarnya sudah sejak beberapa hari lalu. Bahkan sempat mendapat kabar jika jumlah buaya diperkirakan mencapai tujuh ekor. Namun kami masih berupaya mencari kebenaran informasi tersebut," kata Ketua MMP Kabupaten Cilacap, Tarmuji kepada Tribunjateng.com, Senin (13/5/2019).

Pada Minggu (12/5/2019) sekira pukul 04.30 WIB, seorang anggota MMP Nusakambangan melihat buaya muara tersebut yang diperkuat dengan foto dan video.

Video tersebut diambil dari arah Dermaga Khusus PT Solusi Bangun Indonesia Tbk atau yang dikenal dengan dermaga PT Holcim Indonesia. Posisinya berada di dekat Dermaga Wijayapura, Cilacap.

Terlihat seekor buaya yang tampak dari kejauhan seperti sebuah kayu panjang sedang berenang di perairan antara Pulau Nusakambangan dan kota Cilacap.

"Sepertinya itu memang buaya muara. Diperkirakan berasal dari muara Sungai Citanduy, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat," ungkapnya.

"Buaya itu bisa saja berkeliaran ke Kampung Laut hingga 'jongoran' Teluk Penyu di dekat Benteng Pendem," Tambah Tarmuji yang juga merupakan Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang, Pantai Teluk Penyu.

Atas peristiwa tersebut Tarmuji mengimbau nelayan di sekitar Bengawan Donan, Jojok, Kampung Laut, dan Sentolo Kawat, Cilacap, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap buaya muara tersebut.

Tarmuji dan warga lainnya telah melaporkan kemunculan buaya muara tersebut ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Wilayah Cilacap.

"Kami masih berkonsultasi dengan pimpinan BKSDA terkait dengan tindakan yang akan dilakukan terhadap buaya muara tersebut," ujar Koordinator Polisi Kehutanan (Polhut) BKSDA Jateng Resor Konservasi Wilayah Cilacap, Endi Suryo Heksianto.

Menurut Endi pihaknya masih melakukan tindakan sementara di lapangan dengan memantau pergerakan buaya muara.

"Kami ingin mengetahui perilaku buaya ini biasanya berada di mana. Sementara langkah berikutnya menunggu koordinasi dari pimpinan," katanya.

Dengan mengetahui perilaku buaya, maka jika akan ditangkap pihaknya sudah memiliki data perilaku satwa liar tersebut. Ketika ditanya terkait buaya muara tersebut berasal dari Sungai Citanduy, Endi belum dapat  memastikannya sebab masih menggali informasi lebih lanjut.

"Sabtu sore, kami melihat buaya itu memang ada di sekitar Donan dan Holcim. Minggu kita cek lagi dan hari ini Senin (13/5/2019), kita akan ke lapangan bersama mitra kami, Mitra Polhut, di Nusakambangan untuk menggali informasi lebih banyak," pungkasnya.

Pihaknya akan mencoba berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap bersama dengan TNI dan Polri terkait penanganan terhadap buaya muara tersebut. 

Buaya muara atau disebut juga buaya berkatak (Crocodylus porosus) adalah jenis terbesar di dunia.

Ukurannya bisa jauh lebih besar dari buaya nil (Crocodylus niloticus) dan alligator Amerika (Alligator mississipiensis).

Penamaan buaya muara karena selain di hidup di habitat utama yakni sungai, juga bisa hidup di dekat laut alias muara.

Kadang dijumpai di laut lepas.

Tidak heran jika buaya ini satu-satunya buaya yang bisa bertahan di air asin atau air laut.

Nama lainnya adalah buaya air asin dan buaya laut.

Dalam bahasa inggris dipanggil saltwater crocodile atau Indo-Australia Crocodile.

Meski dapat ditemukan di laut lepas, buaya muara dikenal sebagai perenang yang buruk. (Tribunjateng/jti)

Bill Tagihan Obat Anak Nikita Mirzani Capai 13 Lembar, Berikut Totalnya

Inilah 24 Anggota Tim Asistensi Hukum Bentukan Wiranto, Ada Mahfud MD, Rocky Gerung Sebut Kata Dungu

Jenderal Angkatan Udara Serukan Perlawanan pada Presiden Venezuela Nicolas Maduro

BREAKING NEWS: Pecah Ban di Tol Boyolali, Sopir Minibus Terpental Lalu Terlindas

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved