Inilah Tuntutan PKL Adem Ayem Demak
Ketua Paguyuban PKL Adem Ayem Katonsari Demak, Ahmad Zaeni, sangat menyayangkan adanya penggusuran oleh satpol PP.
Penulis: Alaqsha Gilang Imantara | Editor: galih permadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng,Alaqsha Gilang Imantara
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Ketua Paguyuban PKL Adem Ayem Katonsari Demak, Ahmad Zaeni, sangat menyayangkan adanya penggusuran oleh satpol PP.
Penggusuran itu sangat menyakiti hati para pedagang dan bentuk pengingkaran karena melanggar kesepakatan bersama antara pedagang dengan Pemkab Demak (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang).
“Sebelumnya disepakati kami (PKL) boleh berjualan, asalkan tidak menggunakan tempat jualan yang permanen dan mudah dibongkar serta menjaga kebersihan lingkungan. Pemkab Demak juga sepakat tidak ada penggusuran,”ujar Ahmad Zaeni, Rabu (15/5/2019).
Para PKL yang menempati kawasan Jalur Lambat Katonsari Demak itu, menolak adanya penggusuran yang dilakukan oleh Satpol PP Demak.
“Kita diasingkan, digusur , ini tidak manusiawi. Kita jadi PKL karena sempitnya mata pencaharian dan tidak punya ketrampilan. Kami membuka lapak jualan karena modal pas – pasan. Kita jualan untuk bertahan hidup, bukan hanya untuk suami atau istri saja tapi juga anak-anak,"kata Ghufron, koordinator LBH Demak Raya.
Asisten I Pemkab Demak, Ahmad Nur Wahyudi mengatakan, penggusuran PKL di sepanjang Taman Mahesa Jenar hingga Katonsari atas perintah pimpinan. Pihaknya hanya menjalankan tugas saja. (agi)
