Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Arbitrase Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah, Perundingan Sengketa Politik Setelah Perang Shiffin

Berikut ini kisah perundingan politik perwakilan Ali dan Abi Thalib dan Muawiyah setelah Perang Shiffin yang merupakan perang saudara.

TRENDYSONGS
Ilustrasi Perang Shiffin antara pengikut Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah 

Selesai bersepakat, keduanya menemui umat.

Kemudian Amru bin Ash meminta agar Abu Musa Al Asy'ari untuk terlebih dahulu berbicara, dengan alasan ia lebih dahulu masuk Islam dan lebih tua.

"Kami berdua mencapai suatu kesepakatan dan berdoa semoga Allah menjadikannya sebagai kesepakatan yang mendamaikan umat," ungkap Abu Musa di hadapan umat.

Ibnu Abas dari kubu Ali saat itu mencoba menasehati Abu Musa, jika ia sedang ditipu oleh Amru bin Ash.

Tapi Abu Musa menolak permintaan Ibnu Abbas.

Kemudian di hadapan pasukan Ali dan Muawiyah, Abu Musa mengumumkan hasil tahkim, “Kami berdua telah mencapai kesepakatan, yang kami nilai sebagai kesepakatan yang terbaik untuk umat, yaitu masing-masing dari kami berdua lebih dulu akan mencopot Ali bin Abu Thalib dan Muawiyah dari jabatan khalifah. Setelah itu, menyerahkan kepada umat Islam untuk memilih khalifah yang mereka sukai. Dengan ini, saya nyatakan telah mencopot Ali bin Abu Thalib sebagai khalifah."

Dalam kesempatan itu, perkataan Ibnu Abbas betul.

Setibanya giliran Amru bin Ash berbicara ia mengkhianati kepercayaan Abu Musa.

Amru bin Ash pun mengumumkan, “Kalian telah mendengarkan sendiri, Abu Musa Al-Asy’ari telah mencopot Ali bin Abu Thalib, dan saya sendiri juga ikut mencopotnya seperti yang dilakukan Abu Musa Al-Asy’ari. Dengan demikian, dan mulai saat ini juga, saya nyatakan bahwa Muawiyah adalah khalifah, pemimpin umat. Muawiyah adalah pelanjut kekuasaan Usman bin Affan dan lebih berhak menggantikannya."

Di atas adalah kisah arbitrase atau perundingan dalam perebutan perpolitikan di sejarah Islam.

Selain itu, Amru bin Ash telah memanfaatkan momen tahkim sebagai kesempatan merebut kekuasaan Ali.

Banyak ulama menyebutkan peristiwa tersebut menjadi fitnah besar.

Atas kejadian itu pula lahirlah kelompok Islam yang disebut Khawarij dan Syiah.

Dari kejadian itu pula putra Ali bin Abi Thalib, Husein bin Ali bin Abi Thalib wafat dengan kepala terpenggal.

Setelah kekuasaan dipegang oleh Muawiyah, dalam sejarah selanjutnya bangsa Arab dipimpin oleh Dinasti Bani Umayah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved