Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

150 Ekor Anjing Pelacak Disiagakan untuk Amankan Aksi 22 Mei, Hendropriyono Beberkan Kehebatannya

Anjing pelacak yang tengah disiapkan oleh Mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) A.M Hendropriyono untuk mengamankan pergeraka

Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Kehebatan 150 Ekor Anjing Pelacak yang Jenderal (Purn) Hendropriyono Sebut untuk Amankan Aksi 22 Mei 

"Sehingga aparat kita, polisi dan TNI, sudah berbuat maksimal untuk pencegahan. Saya sangat bersyukur selama ini. Saya lihat sedang observasi, menyelidiki, semua rencana ketahuan," ungkapnya.

Hendropriyono Yakin Pengumuman Hasil Pilpres 2019 Aman

Sebelumnya, Jenderal TNI Purnawirawan Hendropriyono meyakini kondisi Indonesia saat pengumuman hasil Pilpres 2019 pada 22 Mei mendatang akan tetap aman

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Hendropriyono: Tak Ada Sejarah Kudeta Sipil Berhasil Kecuali Didukung TNI-Polri', Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono juga menilai sikap Prabowo Subianto yang sempat menolak hasil penghitungan suara oleh KPU tak akan mempengaruhi apapun.

"Enggak ada apa-apa. Rakyat tenang saja. Saya yakin, kita semua bagaimanapun di lubuk hati di tiap kita adalah nasionalis. Masa kita enggak mau jadi bangsa Indonesia lagi, kan enggak mungkin," kata Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono usai buka puasa bersama di kediaman Ketua DPD Oesman Sapta Odang, di Jalan Karang Asem Utara, Kuningan, Jakarta, Rabu (15/5/2019) malam.

Bahkan menurutnya, aksi people power yang disuarakan oleh sejumlah pendukung Prabowo diyakini tak akan berjalan.

"Apapun namanya, kalau mau capai kekuasaan tidak mengikuti aturan undang-undang yang berlaku dan konstitusi, itu namanya kudeta. Tapi kudeta sipil, itu enggak boleh," kata Hendropriyono.

"Kudeta sipil pun enggak pernah ada sejarahnya berhasil kecuali didukung TNI-Polri. Selama tidak didukung, maka tidak mungkin, jauh panggang dari api," kata purnawirawan Jendral TNI ini.

Beberapa Terduga Teroris Hendak Lepaskan Bom Pada 22 Mei 2019

Kepala Divisi Humas Polri, M Iqbal, dalam konferensi pers yang digelar Jumat (17/5/2019) di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, mengatakan para terduga terorisme betul-betul memanfaatkan momentum pesta demokrasi, seusai memutar video pengakuan tersangka.

Dalam video yang diputar oleh M Iqbal, terdapat seorang pria yang mengaku telah merencanakan amaliah jihad pada 22 Mei 2019 bertepatan dengan pengumuman penghitungan suara pemilu.

Masih di video yang sama, pria tersebut menjelaskan, ia akan melemparkan bom ke arah kerumunan massa.

Hal itu dilakukan lantaran menurutnya, pemilu merupakan kesyirikan, mulai dari ketika diselenggarakan hingga peserta yang turut dalam pemilu.

Pria tersebut, menurut M Iqbal, adalah salah seorang tersangka teroris.

Karenanya, dia mengimbau agar massa tidak berkumpul saat KPU mengumumkan hasil penghitungan suara Pemilu 2019.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved