Nikmatnya Cicipi Es Lontrong yang Melegenda di Slawi Tegal
Tampak dari depan gang, warga ramai mengantri untuk mendapat segelas atau sebungkus es di petang hari, jelang berbuka.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Tampak dari depan gang, warga ramai mengantri untuk mendapat segelas atau sebungkus es di petang hari, jelang berbuka.
Mereka mengantri agar bisa menikmati sajian Es Lontrong untuk berbuka puasa bersama keluarga.
Ya, warga Slawi, Tegal, dan sekitarnya pasti sudah mengenal kemansyuran Es Lontrong yang menjadi menu favorit saat berbuka puasa.
Para pemudik dari luar kota, bahkan dari luar Jawa Tengah kini bisa mencicipi sajian Es Lontrong kala melintas Kabupaten Tegal.
Penjual Es Lontrong yang sudah cukup terkenal ini berada di Gang Budi Mulya, Desa Slawi Wetan, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Tepat di jantung ibu kota Kabupaten Tegal yakni Slawi, Es Lontrong ini cukup mudah dijangkau bagi para pemudik yang sedang melintas ke arah selatan Banyumas atau sebelaiknya.
Gang untuk menikmati Es Lontrong ini berjarak sekira 50 meter dari Ruko Slawi, Jalan AIP KS Tubun ke arah timur.
Jika dari Taman Rakyat Slawi (Trasa), pemudik bisa terus melaju ke arah selatan hingga melewati dua perempatan lampu merah, lalu mengambil arah ke kanan jalan.
Dari perempatan itu, gang Es Lontrong hanya berjarak sekira 10 meter.
Konon, es ini tidak dijumpai di kota lain dan kesegarannya banyak diburu warga untuk melengkapi menu berbuka puasa.
Es lontrong merupakan perpaduan antara es serut, agar-agar, kacang hijau, roti tawar, sirup merah, dan santan.
Kacang hijau yang merekah dicampur bersama irisan agar-agar, serasa menyatu dilidah saat diseruput dan dikunyah, sehingga menimbulkan sensasi kesegaran yang luar biasa.
Setiap sore menjelang waktu magrib, para pembeli sudah terlihat mengantre.
Biasanya, pembeli menyantap es lontrong ditempat yang sudah disediakan oleh penjual.
Namun, selama puasa Ramadan, warga lebih banyak yang membungkus untuk menu berbuka puasa di rumah.
Saat bulan ramadhan, Lapak Es Lontrong ini dapat dijumpai mulai pukul 14.30 WIB setiap harinya.
Es lontrong ini akan tetap buka selama musim mudik lebaran hingga arus balik mendatang.
"Kami paling hanya tutup atau libur sehari saja mas, saat salat idul fitri nanti. Besoknya, kami buka lagi. Jadi selama musim mudik, kami tetap jualan," kata Sri (45), salah satu pelayan Es Lontrong saat menuangkan sirup merah di adonan Es Lontrong.
Menurut sejumlah pembeli, es lontrong jauh lebih segar dan gurih karena ada campuran santan dan kacang hijau dibanding es-es lain pada umumnya.
“Satu-satunya di Slawi dan tidak ada di daerah lain. Saya sudah berlangganan sejak masih duduk di bangku SMA. Hingga menikah pun saya masih berlangganan,” tutur penggemar Es Lontrong, Luigi (47), Warga Dukuhwringin, Slawi, kepada Tribunjateng.com, Rabu (22/5/2019) sore.
Harga satu porsi Es Lontrong terbilang murah, hanya empat ribu rupiah per porsi (Rp 4 ribu).
Masyarakat sekitar meyakini bahwa nama Es Lontrong berasal dari lokasi tempat penjualnya yang berada di dalam Lontrong.
Sri dan tiga kawan lainnya yang biasa melayani pembeli memang berjualan di pinggir jalan, dalam lontrong dengan lapak sekira 3x7 meter
Dalam bahasa Indonesia, lontrong biasa disebut sebagai gang.
Konon, Es Lontrong Slawi ini merupakan legenda es di Tegal yang tidak dijumpai di tempat lain. (TRIBUN JATENG/GUM)