Ini Cara Pemkab Demak Agar PKL Katonsari Minat Jualan di Stadion Pancasila
Untuk menarik minat PKL yang tidak mau berjualan di Stadion Pancasila, Pemkab Demak akan memfasilitasi air minum dan kanopi.
Penulis: Alaqsha Gilang Imantara | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Untuk menarik minat PKL yang tidak mau berjualan di Stadion Pancasila, Pemkab Demak akan memfasilitasi air minum dan kanopi.
Pemkab Demak juga belum memiliki kajian untuk berjualan di pinggir atau belakang kali.
"Kami telah melakukan rapat internal dengan instansi-instansi terkait dan melakukan peninjauan ke lapangan," ujar Asisten Bupati Demak, Nur Wahyudi, Rabu (19/6/2019).
Pihaknya melihat ada tempat penampungan PKL di stadion pancasila yang sudah kami petak-petak, namun OPD yang menangi belum maksimal sehingga PKL tidak mau menempati.
"Jika nanti ada kekurangan, pemkab menyediakan tempat di terminal Demak yang akan kami tata, yang lain juga ada di terminal tembiring, dimana akan diarahkan untuk PKL Pecinan," ucapnya.
Pemkab Demak telah menetapkan daerah yang steril PKL termasuk didalamnya adalah PKL Katonsari.
Selain itu, ada tempat Bondodeso Katonsari, dan tempat lain yang memungkinkan yang bisa dijadikan alternatif.
"Ada 6 paguyuban dengan jumlah 860 PKL di Demak, satu diantaranya PKL Katonsari dimana jumlah semula 104 pedagang, sekarang menjadi 130 pedagang," imbuhnya.
Yang perlu ditekankan, Pemkab Demak tidak ada niatan untuk menghalang-halangi PKL dalam mencari nafkah.
Pemkab Demak melihat para PKL belum percaya dengan konsep yang kami sampaikan, maka itu juga dijadikan alternatif, dimana nanti akan disampaikan pimpinan.
"Jadi kami sampaikan pula bahwa nanti kami sampaikan pada pimpinan bahwa yang penting PKL sementara bisa jualan di belakang sungai," paparnya.
"Jika deadline yang diberikan Ketua DPRD Demak, maka kami sampaikan solusinya dengan audiensi pada hari Senin, 27 Juni 2019, dimana akan mengahdirkan Sekda," terangnya.
Ketua DPRD Kabupaten Demak, Nurul Muttaqin mengatakan permasalahan penertiban PKL Adem Ayem yang berada di jalur lambat katonsari belum menemui titik terang.
"PKL Adem Ayem bersedia untuk mundur setapak dari trotoar, dimana mereka akan berjualan di belakang sungai (dimana berada dibantaran sungai mepet dengan pagar perkantoran/sekolah)," ujarnya.
Dikatakannya, PKL meminta kepastian hukum dimana sambil menunggu Dinputaru akan membuat shelter untuk berjualan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/rakor-asisten-demak.jpg)