Akad Nikah Putri Gubernur Jatim Khofifah Bertabur Tokoh Nasional, Terungkap Mahar Pengantin
Sedangkan dari mempelai pria sebagai saksi hadir KH Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa dengan Gus Sholah
Dan malamnya rencananya juga dilangsungkan acara walimahan ursy yang mengundang warga kampung di kawasan Wonocolo.
Yenny Wahid, yang secara khusus datang ke acara akad nikah putri Khofifah menyampaikan ucapan selamat atas unduh mantu pertama bagi wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini.
Ia mendoakan rumah tangga Ima dan Fadil bisa sakinah mawaddah warohmah. Serta ke depan keluarga kecil ini bisa diliputi keberkahan dan penuh cinta.
"Saya tadi juga menyampaikan nasihat dari Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus) yang juga dinasihakan pada saya saat saya menikah. Mempelai harus istiqomah menerima satu sama lain. Terimalah kekurangan dan kelebihan pasanganmu apa adanya," kata Yenny Wahid.

Perjalanan rumah tangga tentunya ada tantangan dan kebahagian.
Yenny meminta kedua mempelai untuk saling menerima maka rumah tangga akan berjalan mulus dan akur.
Sementara itu Jurus Bicara pernikahan Ima dan Fadil KH Zahrul Azhar Azhar, mengatakan bahwa pihak keluarga bersyukur acara akad nikahberjalan lancar dan khidmad.
Lebih lanjut Gus Hans, begitu ia akrab disapa, menyebut bahwa prosesi ini juga menjadi tekad Gubernur Jawa Timur untuk melestiarikan adat budaya Jawa.
"Bapak Wapres Jusuf Kalla tadi menyampaikan juga kepada kedua mempelai agar sabar saling memahami karena itu menjadi modal bagi rumah tangga," ucapnya.
Besok, acara resepsi akan diselenggarakan dalam dua sesi di Grand City.
Sesi pagi akan dihadiri sebanyak 5000 undangan.
Sedangkan sesi malam akan dihadiri 2000 undangan.
Presiden Jokowi RI Joko Widodo direncanakan hadir dalam resepsi putri Khofifah, Ima dan Fadil.
"Pak Jokowi rencananya hadir di resepsi malam. Beliau akan tiba dari Osaka dan langsung ke venue acara sekitar pukul 21.30WIB," kata Gus Hans. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Gubernur Jatim Mantu - Akad Nikah Bertabur Pejabat Tokoh Kiai dan Diingatkan Pesan Khusus Gus Mus