Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gerindra Berpeluang Gabung Koalisi Jokowi-Maruf, Pengamat: Hanya PKS Yang Jadi Oposisi

Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menyebut Partai Gerindra yang selama ini menjadi oposisi berpeluang untuk jadi koalisi Jokowi.

Editor: suharno
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Capres petahanan Joko Widodo saat mendatangi kediaman cawapresnya Kiai Haji Maruf Amin di Jl. Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019) malam. Pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin akan menyampaikan pidato terkait hasil sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) di Bandara Halim Perdanakusuma. 

"Tapi 15 tahun menjadi oposisi itu tidaklah mudah," ujar Hendri Satrio.

Viral Berlian 30 Karat Milik Barbie Kumalasari, Hotman Paris Bakal Menyembah Jika Benar

Sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono 2009-2014 Partai Gerindra sudah menjadi partai oposisi pemerintah.

Demikian pula dalam periode 2014-2019 di masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Hendri Satrio menyebut di antara kader Gerindra pasti ada yang lelah dengan terus menjadi oposisi.

"Pasti ada kader-kader ataupun simpatisannya Gerindra yang 'dahaga'," tuturnya.

Polisi Ungkap Misteri Tengkorak Manusia Terbakar, Ternyata Ada Kasus Menantu Bunuh Mertua

Prabowo Bubarkan Koalisi Adil dan Makmur

Diketahui, Prabowo secara resmi telah membubarkan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Keputusan tersebut diambil melalui rapat internal bersama lima sekjen parpol dan sejumlah petinggi partai lainnya di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).

Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani membeberkan, dalam rapat tersebut Prabowo mengembalikan mandat dukungan sebagai pasangan capres-cawapres ke masing-masing partai politik.

Hal itu dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) membuat putusan terkait perkara sengketa hasil Pilpres 2019, Kamis (27/6/2019).

Bubarkan Koalisinya, Prabowo Persilakan Parpol Pendukungnya Bebas Nyatakan Sikap

Dalam putusannya, MK menolak seluruh dalil permohonan yang diajukan oleh tim hukum Prabowo-Sandiaga.

Setelah pembubaran, Gerindra belum menentukan apakah akan tetap menjadi oposisi atau mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.

Menurut Muzani, Gerindra akan terus berkomunikasi dengan empat partai lainnya meski sudah tak tergabung dalam koalisi yang sama.

Keempat partai tersebut yakni PKS, PAN, Demokrat, dan Partai Berkarya.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gerindra Berpeluang Gabung Koalisi Jokowi, Pengamat Politik Sebut Hanya PKS yang Tetap Jadi Oposisi

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved