Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

10 Kabupaten Kota di Jawa Tengah Alami Kekeringan, Klaten Paling Banyak Dapat Kiriman Air Bersih

Memasuki awal musim kemarau, sepuluh kabupaten/kota di Jawa Tengah mulai dilanda kekeringan.

Penulis: faisal affan | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/M ZAINAL ARIFIN
Lahan petani di Desa Tengguli, Kecamatan Tanjung, Brebes mengalami kekeringan karena tak ada aliran air, Jumat (28/6/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Memasuki awal musim kemarau, sepuluh kabupaten/kota di Jawa Tengah mulai dilanda kekeringan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sudaryanto, mengatakan dari 10 Kabupaten/Kota tersebut terdapat ratusan desa yang kekurangan pasokan air bersih.

"Sampai akhir Juni, sudah ada 10 kabupaten dan kota yang terdeteksi mengalami kekeringan. Yakni, Kabupaten Cilacap, Purbalingga, Klaten, Purworejo, Grobogan, Temanggung, Kota Semarang, Kabupaten Tegal, Banyumas, dan Pemalang," kata Sudaryanto, Senin (1/7).

Menurutnya, pihak pemerintah Kabupaten dan Kota setempat telah mengirimkan sekitar 148 tangki air bersih ke wilayah terdampak kekeringan.

"Paling banyak di Kabupaten Klaten yang mencapai 60 tangki," imbuh dia.

Ia melanjutkan, distribusi air bersih kini masih bisa ditangani oleh Pemerintah masing-masing kabupaten/kota melalui CSR dan PMI.

Jika dirasa kewalahan menangani permintaan dari warganya, Sudaryanto mengimbau agar kepala daerah yang bersangkutan segera meminta pasokan dari BPBD Jateng.

"Kalau ketersediaan dana darurat bencananya habis, mereka kita minta koordinasi dengan provinsi supaya kami bantu.

Mereka bisa mengajukan surat permohonan bantuan kepada kami," terangnya.

Berdasarkan informasi terkini dari BMKG, dampak bencana kekeringan akan terasa mulai awal Juli dengan estimasi kemarau yang panjang.

Ia memperkirakan puncak kekeringan bakal dialami warganya pada November hingga awal Desember mendatang.

Dia mengingatkan kepada para bupati dan walikota untuk meningkatkan komitmen sadar akan bencana alam.

Dengan begitu, sebuah gerakan cepat dari tiap wilayah sangat membantu warga yang kehabisan pasokan air bersih selama kemarau panjang.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku sudah menerima pemetaan tentang daerah mana saja yang berpotensi mengalami kekeringan.

"Jika tadi yang dikatakan BPBD sudah ada 10 Kabupaten/Kota yang sudah mengalami kekeringan, kemungkinan nanti akan bertambah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved