Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dampak Kekeringan, Udin 12 Kali Bolak Balik Antar Air ke Warga Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang

Puluhan ribu liter air setiap harinya diangkut menggunakan truk dari sumber mata air Lungsir yang ada di Desa Karangsari, Kecamatan Pulosari Kabupaten

Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
Sejumlah truk mengisi air di sumber air Lungsir Desa Karangsari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Rabu (3/7/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Puluhan ribu liter air setiap harinya diangkut menggunakan truk dari sumber mata air Lungsir yang ada di Desa Karangsari, Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang.

Air tersebut dibeli masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Slamet Kabupaten Pemalang.

Pasalnya seluruh masyarakat di Kecamatan Pulosari serta Belik mengalami kelangkaan air bersih.

Alhasil penjual jasa pengiriman air hilir mudik menuju desa-desa di lereng Gunung Slamet.

Bahkan diakui Udin (45) satu di antara penjual jasa pengiriman air, 10 hingga 12 kali ia bolak-balik mengirim air ke masyarakat.

“Biasanya pagi pukul 08.00 WIB hingga 22.00 WIB saya mengirim air ke masyarat, dengan harga mencapai Rp 160 ribu hingga Rp 200 ribu untuk 4.000 liternya,” jelasnya saat ditemui Tribunjateng.com di sumber air Lungsir, Rabu (3/7/2019).

Dipaparkannya, harga bisa naik tergantung beratnya medan dan jarak yang dilalui.

“Sebenarnya harga tergantung jarak dan medan, kalau jauh dan mendannya berat tentunya harganya berbeda,” paparnya.

Diketahui sumber air Lungsir merupakan satu-satunya sumber air yang dimanfaatkan oleh masyarat lereng Gunung Slamet.

“Hanya sumber air di sini yang bisa diambil, jadi banyak mobil tangki ataupun yang membawa tandon air mengambil air untuk dijual di sini,” paparnya.

Sementara itu, Kukuh Priyanto (40) penjual jasa pengiriman air lainnya, menuturkan, 10 kali lebih ia mengambil air untuk masyarakat setiap harinya.

“Kalau untuk jarak dekat kami mematok Rp 60 ribu, dan kapasitas yang bisa saya angkut sekitar 1.400 liter,” imbuhnya.

Ditambahkan Kukuh, kebanyak perorangan yang membeli air dari nya.

“Kebanyakan memang perorangan, namun saya melayani hanya yang dekat.

Tapi tak jarang beberapa warga juga iuran untuk membeli air, hampir dua bulan terakhir Ini masyarakat ramai membeli air karena kelangkaan air bersih,” tambahnya.(bud)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved