Treking Gunung Slamet Via Pos Dipajaya Pemalang, Bisa Pangkas Waktu Tempuh 2 Jam
Antusias pendaki ke Gunung Slamet melalui jalur pendakian Dipajaya terus meningkat.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Antusias pendaki ke Gunung Slamet melalui jalur pendakian Dipajaya terus meningkat.
Bahkan dalam satu bulan terakhir ada 2.000 pendaki yang memilih jalur yang terletak di Kabupaten Pemalang tersebut.
Dari catatan petugas di Pos Pendakian Jalur Dipajaya, Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. 79 pendaki memilih jalur tersebut dalam kurun waktu dua hari, yaitu tanggal 1 sampai 2 Juli lalu.
Shomat (30) warga Kabupaten Pemalang satu di antaranya, ia mengaku jalur Dipajaya lebih cepat dibanding jalur pendakian melalui pos Blambangan Purbalingga.
“Bisa memangkas waktu sekitar 2 jam kalau lewat pos Dipajaya.
Pemandangan saat treking juga bagus, bahkan bisa melihat bentang pantai utara Jawa,” jelasnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (3/7/2019).
Walaupun lebih memangkas waktu, serta bentang alam yang indah.
Namun bagi pendaki pemula trek di jalur Dipajaya bakal menguras stamina.
Pasalnya menurut petugas pos Dipajaya, jalur yang akan dilewati berupa tanjakan terjal.
“Dari pos pendakian hingga pos 2 jalurnya terjal, namun akan disuguhi pemandangan indah.
Selanjutnya pendaki akan melewati vegetasi hutan hingga pos 9 sebelum menuju puncak,” papar Usni satu di antara petugas di Pos Dipajaya.
Dilanjutkannya, antusias pendaki via Dipajaya terus meningkat sejak 2018 lalu.
“Sampai sekarang jumlahnya ribuan, padahal awalnya hanya beberapa yang tau jalur ini,” katanya.
Ia menambahkan, tak jarang pendaki pemula kelelahan saat memilih jalur Dipajaya.
“Tak jarang banyak yang gagal sampai puncak, bahkan puluhan pendaki sering kesasar.